Ampangan Air Sawah Jebol, Ratusan Petani Bukik Batabuah Terancam Gagal Panen

3 hours ago 1

Bukik Batabuah, 12 Oktober 2025, Sejak pukul 09.00 pagi, hujan mengguyur deras wilayah Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, hingga kawasan lereng Gunung Marapi. Intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan debit air di Sungai Batang Katiak kembali membesar pada sore hari.

Akibat derasnya aliran air tersebut, satu ampangan (saluran air) utama untuk irigasi sawah masyarakat jebol. Padahal ampangan ini baru saja diswadayakan oleh masyarakat petani pasca bencana Galodo 2024 lalu.

Walinagari Bukik Batabuah, Firdaus, menyampaikan bahwa kondisi ini berdampak langsung terhadap aktivitas pertanian masyarakat.

> “Hari ini masyarakat tidak bisa mengalirkan air ke sawahnya. Ada yang baru menanam, ada yang berumur satu bulan, dan ada yang sedang membajak. Luas lahan yang terdampak sekitar 27 hektar, perkiraan saya. Besok akan kita pastikan lagi datanya ke pihak pertanian, ” ujar Firdaus.

Firdaus menambahkan, kerusakan ampangan ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pertanian di Bukik Batabuah, karena menjadi urat nadi pengairan utama bagi ratusan petani.

“Harapan kami semoga Pemerintah Kabupaten segera turun tangan, karena jika tidak segera diperbaiki, sawah-sawah masyarakat akan mengalami kekeringan, ” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa salah satu sawah yang terdampak merupakan lahan program unggulan (Progul) Bupati Agam — Sawah Pokok Murah Air, yang juga bergantung pada aliran dari Batang Katiak ini.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat berharap upaya perbaikan segera dilakukan, agar pasokan air untuk lahan pertanian kembali normal dan aktivitas tanam tidak terganggu.(**)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |