Anak Tukang Tambal Ban Optimistis Raih Mimpi Kuliah di Cambridge Lewat Sekolah Garuda

4 weeks ago 13

JAKARTA - Cita-cita mulia Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, untuk melanjutkan pendidikan hingga ke Universitas Cambridge, Inggris, kini bersemi kembali. Keinginan yang sempat terkubur akibat keterbatasan ekonomi keluarganya, kini menemukan jalan terang berkat inisiatif pemerintah melalui program Sekolah Garuda.

Christian, yang bangga dengan darahnya yang berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumatera Utara, mengungkapkan optimisme besarnya setelah mengikuti acara perkenalan 16 Sekolah Garuda di sekolahnya, Rabu (13/6/2025).

“Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatera Utara, ” ujar Christian, membagikan latar belakang keluarganya.

Perjuangannya untuk meraih pendidikan tinggi di luar negeri sempat terhalang oleh kondisi finansial orang tua yang bekerja sebagai tukang tambal ban. Mimpi untuk menjejakkan kaki di Cambridge University, meskipun sekolahnya menyediakan fasilitasi beasiswa, terasa begitu jauh.

“Tapi melihat situasi ekonomi orang tua, saya sempat mengubur mimpi itu dan berencana kuliah di PTN saja. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud, ” jelas Christian penuh keyakinan.

Christian bukan sekadar siswa biasa. Ia adalah bukti nyata bahwa prestasi dapat diraih bahkan dari keluarga sederhana. Ia berhasil masuk ke SMAN Unggulan MH Thamrin melalui jalur siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu, sebuah pencapaian luar biasa mengingat ketatnya persaingan.

Dengan nilai akademik rata-rata 90 saat SMP, Christian berhasil melampaui standar minimal masuk sekolah unggulan tersebut yang mematok angka 88. Dukungan penuh dari kedua orang tuanya menjadi bahan bakar semangatnya.

“Ayah dan ibu selalu mendukung saya. Ayah selalu memberi uang jajan cukup walaupun pekerjaannya berbeda dengan orang tua teman-teman lain. Beliau juga mengajarkan saya untuk selalu rajin belajar, ” tuturnya, matanya berkaca-kaca mengenang pengorbanan orang tuanya.

Perjuangan dan ketekunan Christian membuahkan hasil manis. Ia berhasil menyingkirkan ribuan pesaing untuk menjadi salah satu dari 88 siswa yang diterima di SMAN Unggulan MH Thamrin setiap tahunnya. Kebahagiaan orang tuanya pun tak terbendung.

“Ibu saya sampai menangis waktu tahu saya diterima di sini. Katanya, ‘Makasih ya nak, kamu sudah berusaha.’ Padahal waktu tes, saya lagi sakit, ” kenangnya dengan haru.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menekankan visi Sekolah Garuda dalam mencetak pemimpin masa depan dan talenta unggul di bidang riset dan industri.

“Harapannya, anak-anak dari Sekolah Garuda — baik program transformasi maupun sekolah baru yang akan dibentuk — bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi unggulan dunia, ” ujar Brian dalam sebuah konferensi pers.

Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo, yang dirancang untuk membuka akses pendidikan berkualitas, membentuk karakter kepemimpinan demi Indonesia Emas 2045, serta meningkatkan prestasi akademik siswa sekaligus menumbuhkan jiwa pengabdian kepada masyarakat. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |