BARRU - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Barru yang baru disahkan kembali menjadi sorotan tajam.
Ketua LSM Sekoci Arianto yang juga Pimpinan Tabloid Jurnal Barru, secara terbuka menyatakan apresiasi tinggi dan dorongan keras bagi para aktivis dan LSM untuk terus 'menguliti' setiap angka dalam dokumen anggaran tersebut.
Arianto menegaskan bahwa pembacaan APBD adalah cara paling jujur untuk mengetahui keberpihakan sejati Pemerintah Daerah.
"Teman-teman aktivis kalau menyoroti APBDP yang telah ditetapkan, itu harus! Sebab, dari APBD, terlihat jelas ke mana Pemda berpihak, " ujar Arianto.
"Apakah benar-benar berpihak ke rakyat, atau cuma mulutnya tiap hari berteriak berpihak ke rakyat, tapi faktanya hanya mementingkan dirinya sendiri", tandasnya.
Kritikan keras justru dialamatkan ke lembaga legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barru. Arianto menyentil bahwa kerumitan angka-angka dalam anggaran sering kali membuat anggota dewan gagal melakukan kontrol efektif.
"Pembacaan angka-angka dalam APBD dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang agak sulit, " katanya. "Akibatnya, tidak semua anggota dewan memahami angka-angka dalam anggaran tersebut, mereka hanya menyetujui saja."
Situasi ini memunculkan praktik yang sangat berbahaya dalam pengawasan anggaran: anggota dewan biasa hanya 'ipabbuta-buta' (mengangguk-angguk buta) kepada birokrat karena birokrat dianggap sebagai pihak yang sangat paham membaca anggaran.
Ini secara implisit menuduh DPRD telah melemahkan fungsi pengawasannya dan membiarkan eksekutif mendikte arah kebijakan fiskal daerah.
Arianto mendesak agar praktik 'membaca anggaran' ini dijadikan budaya wajib, terutama di kalangan Pers dan LSM. Tujuannya tunggal: agar masyarakat mengetahui secara gamblang fokus pembangunan apakah berpihak pada proyek fisik semata, atau pada peningkatan kualitas hidup (non-fisik) dan yang paling penting, kemana uang rakyat itu benar-benar mengalir.
Pimpinan Jurnal Barru ini bahkan secara eksplisit mendukung pemberitaan yang sifatnya kontrol sosial, menyebutnya sebagai langkah yang aman dan efektif.
"Sudah bagus digoreng berita seperti ini, sebab bersifat kritikan atau kontrol, dan aman dari pelanggaran pidana. Oke mantap, " pungkasnya, menutup pernyataannya dengan dorongan agar pers dan aktivis tidak ragu mempertajam sorotan demi terciptanya pemerintahan yang transparan dan pro-rakyat.