Banten, – Komitmen Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, melalui jajaran Komando Kewilayahan dalam mendukung program kesehatan masyarakat terus diintensifkan.
Hal ini dibuktikan dengan partisipasi aktif, Babinsa Koramil 0602-18/Kragilan, Komando Distrik Militer (Kodim) 0602/Serang, Serma Absor Taufik, yang mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lokakarya Mini Rembuk Stunting, bertempat di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Selasa (21/10/2025).
Serma Absor Taufik duduk bersama para kader Keluarga Berencana (KB), bidan desa, dan perwakilan lintas sektor lainnya. Untuk menyusun langkah strategis, dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting di tingkat kecamatan.
Serma Absor Taufik menyampaikan bahwa, stunting merupakan ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM), masa depan bangsa. Oleh karena itu, penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus melibatkan kolaborasi aktif dari seluruh elemen, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga aparat kewilayahan seperti Babinsa.
Ia menegaskan, komitmen Koramil 0602-18/Kragilan untuk terus mendampingi program-program intervensi stunting, khususnya di desa-desa binaan.
Lebih lanjut, Babinsa berperan sebagai ujung tombak di lapangan, yang memiliki akses langsung ke masyarakat. Perannya meliputi, membantu sosialisasi pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita, mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta memastikan keluarga yang berisiko stunting, mendapatkan pendampingan yang tepat dari kader KB dan Posyandu.
"Sinergi yang kokoh antara Babinsa, BKKBN, dan kader KB diharapkan mampu menjangkau, keluarga sasaran secara lebih efektif, " tukasnya.
Lanjutnya, Rembuk Stunting ini menjadi wujud nyata Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, sekaligus dukungan penuh terhadap program prioritas nasional.
"Diharapkan, melalui penguatan koordinasi dan pelaksanaan program yang terpadu di Kecamatan Kragilan. Angka stunting dapat ditekan secara signifikan, sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas, " pungkasnya.