PANGKEP SULSEL— Semarak HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kabupaten Pangkep tahun ini semakin berwarna dengan digelarnya Lomba Balap Perahu di pesisir Pelabuhan Maccini Baji. Selama dua hari, 9–10 Agustus 2025, deru mesin perahu memecah riuh sorak-sorai penonton yang memenuhi bibir pantai.
Ajang bertajuk BBC Championship 2025 Seri 1 ini menjadi momen spesial bagi masyarakat pesisir. Tidak hanya menjadi arena adu kecepatan, lomba ini juga menjadi ajang silaturahmi antara para peserta, panitia, dan warga dari berbagai wilayah pesisir dan kepulauan.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, secara resmi membuka lomba pada Sabtu (9/8) kemarin. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi peran panitia dan antusiasme masyarakat yang ikut memeriahkan kegiatan ini.
“Lomba ini untuk kita bersama-sama merayakan kemerdekaan. Animo masyarakat luar biasa, baik dari pesisir Kecamatan Labakkang maupun dari kecamatan kepulauan. Peserta pun datang dari berbagai daerah. Saya selaku bupati sangat mendukung kegiatan seperti ini, ” ujar Yusran.
Menurutnya, kegiatan positif seperti ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat potensi wisata dan budaya bahari Pangkep. Ia berharap ke depan lomba balap perahu dapat dijadikan agenda tahunan.
Ketua Panitia Lomba, Herman, menjelaskan bahwa balapan ini mempertandingkan dua kelas, yakni kelas Underbon 500 cc max piston 94 dan kelas Perahu Nelayan max piston 92. Kedua kategori ini menawarkan tantangan tersendiri bagi para peserta dan menjadi tontonan seru bagi warga.
“Ada sekitar 60 peserta. Jokinya kebanyakan dari Pangkep, tapi perahunya ada yang berasal dari Wajo, Bone, hingga Malili, ” jelas Herman.
Salah satu pendukung kegiatan, Fatdir, mengatakan bahwa balap perahu ini digelar bukan semata untuk kompetisi, melainkan juga untuk menyalurkan hobi masyarakat pesisir.
“Harapan kita, lomba ini bisa berkembang hingga ke event yang lebih besar dan dikenal luas, ” ujar Fatdir optimis.
Antusiasme penonton terlihat sejak pagi hari. Warga berbondong-bondong datang ke pelabuhan, membawa bendera merah putih, dan menyemangati jagoan mereka di lintasan balap air. Riuh teriakan dan dentuman mesin menjadi irama khas yang memeriahkan suasana.
Selain hiburan, panitia juga menyiapkan total hadiah senilai Rp40 juta untuk para pemenang. Hadiah tersebut mencakup uang tunai, mesin perahu, dan sertifikat penghargaan.
Bagi para peserta, bukan hanya hadiah yang dikejar, tetapi juga gengsi dan kebanggaan menjadi yang tercepat di lintasan laut. “Kemenangan di sini berarti banyak. Ini soal prestise di dunia balap perahu, ” ungkap salah satu joki yang enggan disebut namanya.
Dengan berakhirnya lomba ini, semangat kemerdekaan di Pangkep terasa semakin membara. Lomba balap perahu menjadi bukti bahwa merayakan kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, menghibur, sekaligus mempererat persaudaraan. ( Herman Djide)