Sukabumi, - Derasnya arus Sungai Cisolok usai hujan deras pada Senin (27/10/2025) sore memicu banjir bandang yang menerjang sejumlah permukiman warga di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Tak hanya merendam ratusan rumah, banjir juga menghantam sebuah toko onderdil motor milik Asep (52) hingga sebagian bangunannya ambruk ke sungai.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi bangunan toko berwarna hijau itu hancur berantakan. Sebagian dinding belakang ambrol ke sungai, atapnya terkulai, dan lantainya tertutup lumpur tebal. Rak-rak berisi onderdil masih berdiri miring di antara puing beton dan genangan air.
“Air datang tiba-tiba, langsung menghantam bagian belakang toko sampai roboh. Barang-barang banyak hanyut terbawa arus, ” ujar Asep saat ditemui di lokasi, Senin malam.
Toko yang berdiri di tepi Sungai Cisolok itu berjarak hanya beberapa meter dari jembatan baru pengganti jembatan Bailey. Asep menilai salah satu penyebab derasnya luapan air karena sisa struktur jembatan lama yang belum dibongkar, sehingga aliran sungai terhambat.
“Itu jembatan Bailey sudah lama saya suruh bongkar, tapi nggak dibongkar-bongkar. Jadi air tertahan, terus nyerang ke sini. Akibatnya toko saya ambruk, ” jelasnya.
Ia memperkirakan tinggi air saat kejadian mencapai lima meter, menyeret bangunan berukuran sekitar 8×5 meter berikut isinya. Kerugian ditaksir lebih dari Rp 100 juta, meliputi onderdil motor, aki, hingga peralatan bengkel.
“Kerugian sekitar seratus juta lebih. Semua onderdil, alat bengkel, banyak yang hilang, ” kata Asep pasrah.
Tak jauh dari lokasi, Eka, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di bantaran Sungai Cisolok, juga menceritakan detik-detik air bah menerjang.
“Sekitar jam setengah empat sore, air langsung besar. Tanggul jebol, jembatan juga kebawa, ” tuturnya.
Ia menyebut kolam ikan di belakang rumahnya hilang tersapu banjir. Rumahnya pun tak luput dari rendaman lumpur. “Kolam ikan habis, rumah juga kemasukan air sampai betis. Lumpur di dalam rumah tebal, ” kata Eka.
Hingga malam, warga masih membersihkan lumpur dan mengevakuasi barang-barang yang tersisa. Sementara itu, bangunan toko onderdil milik Asep tampak menggantung di tepi sungai yang kini surut namun masih berarus deras.
“Sekarang cuma bisa bersih-bersih, sisa bangunan tinggal separuh. Takut roboh lagi kalau air naik, ” ucap seorang warga yang membantu di lokasi.


















































