JAKARTA - Sebuah terobosan signifikan dalam pemerataan pendidikan berkualitas mulai bergulir di tanah air. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) meluncurkan program Sekolah Garuda, sebuah inisiatif ambisius yang menuntut investasi besar demi mencetak generasi unggul di seluruh penjuru nusantara. Setiap unit sekolah baru yang akan dibangun, diperkirakan membutuhkan anggaran fantastis senilai Rp200 miliar.
Tahun ini, empat lokasi strategis telah ditetapkan sebagai titik awal pembangunan Sekolah Garuda baru. Keempat daerah tersebut adalah Belitung Timur, Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur, Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara, dan Bulungan di Kalimantan Utara. Proses pembangunan ini diharapkan tuntas dan siap menerima siswa perdana pada tahun 2026 mendatang.
“Untuk yang sekolah baru kira-kira karena dia membuat baru ya itu sekitar Rp200 miliar satu sekolah, ” ungkap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, usai acara pengenalan Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta Timur, Rabu (8/10). Ia menambahkan, target penerimaan siswa baru untuk empat sekolah baru ini adalah pada tahun 2026, sementara untuk sekolah yang bertransformasi, targetnya bisa bertambah hingga 30 unit pada tahun depan.
Kehadiran Sekolah Garuda baru ini memiliki tujuan mulia, yakni menyasar daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh atau bahkan tidak memiliki sama sekali fasilitas sekolah unggulan. Ini adalah upaya nyata untuk memastikan bahwa kesempatan mendapatkan pendidikan terbaik tidak lagi menjadi monopoli kota-kota besar.
Lebih jauh lagi, visi besar program ini mencakup pembangunan 20 Sekolah Garuda baru hingga tahun 2029. Selain itu, sebanyak 80 sekolah yang sudah ada (eksisting) akan diubah menjadi Sekolah Garuda melalui program transformasi. “Justru yang 80 sekolah itu adalah yang eksisting. Jadi justru yang 80 persennya itu adalah eksisting seperti MH Thamrin ini, ” jelas Brian.
Program Sekolah Garuda merupakan salah satu dari enam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus utama pada pemerataan pendidikan unggulan hingga ke pelosok negeri. Acara pengenalan serentak ini menandai dimulainya fase implementasi di 16 titik di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 12 titik Sekolah Garuda Transformasi dan 4 titik lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.
Sebelas Sekolah Garuda Transformasi yang siap diresmikan antara lain SMAN 10 Fajar Harapan di Aceh, SMA Unggul Del di Sumatera Utara, MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan, SMAN Unggulan MH Thamrin di DKI Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya di Jawa Barat, SMA Taruna Nusantara di Jawa Tengah, SMA Pradita Dirgantara di Jawa Tengah, SMAN 10 Samarinda di Kalimantan Timur, SMAN Banua BBS di Kalimantan Selatan, MAN Insan Cendekia Gorontalo di Gorontalo, SMAN Siwalima Ambon di Maluku, dan SMA Averos Sorong di Papua Barat Daya. Sementara itu, empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru yang juga diperkenalkan adalah di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara). (PERS)






































