Brian Yuliarto: Sekolah Garuda Lahirkan Generasi Unggul untuk Indonesia Emas 2045

4 weeks ago 15

JAKARTA – Sebuah babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia dimulai hari ini. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenristek) secara resmi memperkenalkan Sekolah Garuda, sebuah inisiatif ambisius yang digagas untuk menorehkan jejak emas bagi masa depan bangsa. Program terpadu ini hadir dalam dua skema utama: Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi, yang dirancang untuk saling bersinergi demi mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh penjuru negeri.

Targetnya jelas: hingga tahun 2029, sebanyak 20 unit Sekolah Garuda Baru akan berdiri. Empat di antaranya ditargetkan mulai beroperasi di tahun ajaran 2026/2027, setelah pembangunannya rampung pada tahun 2025. Tak hanya itu, program ini juga berambisi membentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi hingga akhir dekade ini.

“Sekolah Garuda adalah program strategis nasional yang lahir dari visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4, yaitu membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, ” ungkap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, pada agenda “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul” yang digelar serentak di 16 titik wilayah Indonesia.

Menteri Brian memaparkan bahwa Sekolah Garuda berlandaskan tiga pilar utama. Pertama, sebagai penyeimbang akses bagi seluruh anak bangsa agar mampu berprestasi. Kedua, berfungsi sebagai inkubator pemimpin untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, dengan penekanan kuat pada bidang sains dan teknologi. Ketiga, menyediakan pendidikan berkualitas yang terintegrasi dengan pengabdian kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Kemenristek menjelaskan perbedaan mendasar antara kedua skema. Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol di wilayah yang saat ini masih memiliki keterbatasan akses pendidikan. Sementara itu, Sekolah Garuda Transformasi akan dikembangkan dari SMA/MA yang sudah ada, dengan tujuan memperkuat potensi unggul para siswanya agar mampu bersaing menembus perguruan tinggi terbaik dunia.

“Sekolah Garuda ini memang kita siapkan untuk melahirkan para petarung, Garuda-Garuda muda, yang lawannya bukan lagi sesama anak bangsa, tetapi negara lain. Singapura, China, Jepang, Amerika bisa bikin apa, kita juga harus bisa. Itulah yang nanti dilahirkan oleh Sekolah Garuda, petarung-petarung dengan level yang siap bersaing, meyakinkan diri bahwa kita mampu berkompetisi dengan siswa-siswa dari negara lain, dan kita pasti bisa, ” tegas Menteri Brian.

Dengan model sekolah berasrama, kurikulum berstandar internasional, dan fokus pada pemerataan akses, Sekolah Garuda hadir sebagai katalisator transformasi pendidikan nasional. Program ini berupaya menumbuhkan generasi pemimpin dan inovator yang holistik, berdaya saing global, dan siap berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

Sekolah Garuda Baru akan dibangun di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), serta daerah yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan unggul. Sekolah ini didesain sebagai ekosistem pembelajaran inklusif dengan kurikulum berbasis data, fasilitas efisien, dan program pengabdian masyarakat sebagai bagian integral dari proses belajar.

Sementara itu, Sekolah Garuda Transformasi merupakan program penguatan bagi SMA/MA yang sudah ada, guna mengoptimalkan potensi siswa dan sekolah menuju standar pendidikan kelas dunia. Program ini mencakup pembinaan siswa, peningkatan kapasitas guru, serta penguatan manajemen sekolah.

Pengenalan serentak Sekolah Garuda dilakukan di 16 wilayah di seluruh Indonesia. Sebanyak 12 titik Sekolah Garuda Transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru yang turut diperkenalkan berada di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (Nusa Tenggara Timur), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).

Dengan implementasi yang matang dan komitmen berkelanjutan, Sekolah Garuda diharapkan tidak hanya melahirkan talenta kelas dunia, tetapi juga menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |