Cilacap — Gedung pertemuan serbaguna Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap siang itu dipenuhi tepuk tangan meriah. Sebuah pentas drama musikal bertajuk “Cahaya Belum Padam” berhasil memukau penonton dengan pesan moral yang kuat tentang harapan, perjuangan, dan perubahan diri, Kamis (9/10).
Drama ini merupakan hasil kolaborasi antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Cilacap dengan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tengah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Lapas Cilacap.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lapas Kelas IIB Cilacap, Adi Presetyo menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting bagi WBP untuk menyalurkan kreativitas dan melatih keterampilan sosial mereka.
“Melalui kreativitas seni, para WBP diberi ruang untuk mengasah keterampilan sosial sebagai bekal saat kembali ke masyarakat. Terus semangat, terus berkarya. Jadikan kesempatan ini sebagai momentum mewujudkan perubahan yang mungkin dan layak diperjuangkan, ” ungkapnya penuh semangat.
Drama musikal ini melibatkan 15 orang WBP remaja dengan penuh dedikasi memerankan tokoh-tokoh penuh makna dan simbol-simbol keritik dan membawa semangat dan harapan. Mereka tidak hanya berakting, tetapi juga menulis naskah, menata musik, hingga menyiapkan properti sederhana hasil karya sendiri.
Dosen pendamping dari UMP, Ibu Dr. Rr. Setyawati memberikan apresiasi seraya menyampaikan rasa bangga atas antusiasme dan perkembangan para WBP selama proses latihan. “Kegiatan ini menjadi sarana mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu sosial secara langsung. Kami melihat semangat positif, kerja sama yang baik, dan keinginan kuat dari para WBP untuk berubah dan memberikan manfaat, ” ujar beliau.
Kegiatan ini berjalan lancar berkat dukungan penuh seluruh jajaran pegawai Lapas dan partisipasi aktif mahasiswa UMP. Kolaborasi tersebut tidak hanya menghasilkan pertunjukan yang memukau, tetapi juga menjadi pengalaman bermakna bagi semua pihak.
Lewat “Cahaya Belum Padam”, para WBP membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya. Justru, di balik jeruji, semangat perubahan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap menyala — sebuah cahaya yang belum padam. * (EDH)