Tata kelola kesehatan tanaman berbasiskan sains untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDs)
GUANGZHOU, Tiongkok, 11 November 2025 /PRNewswire/ -- Pada 2-6 November 2025, Simposium Internasional tentang Keamanan Hayati Tanaman (ISPB) Ke-2 mempertemukan lebih dari 250 pakar dari 18 negara untuk membahas salah satu ancaman terbesar terhadap sistem pangan global: hama dan penyakit tanaman lintasnegara. Acara ini digelar oleh Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS) dan CAB International (CABI), serta dilaksanakan oleh Institute of Plant Protection, CAAS (IPPCAAS), Guangdong Academy of Agricultural Sciences (GDAAS), dan South China Agricultural University. Simposium ini menggali penerapan inovasi ilmiah sebagai solusi nyata yang memperkuat upaya global untuk mencapai Bebas Bencana Kelaparan (Zero Hunger), Penanggulangan Perubahan Iklim (Climate Action), dan Kehidupan di Darat (Life on Land).
Para peserta acara menegaskan bahwa kesehatan tanaman merupakan dasar bagi sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Hama dan penyakit tanaman menimbulkan kerugian hasil panen hingga 20–40% setiap tahun, bahkan nilai kerugian ekonomi global mencapai lebih dari USD 220 miliar. Dalam konteks ini, ISPB 2025 menampilkan 56 sesi pleno dan sesi teknis yang membahas jaringan pemantauan dini, standar data terpadu, diagnosis berbasiskan kecerdasan buatan (AI), serta pengendalian hayati yang ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sekaligus melindungi keanekaragaman hayati. Agenda pembahasan juga menyoroti pentingnya tata kelola berbasiskan risiko, keterbukaan data, dan kolaborasi Selatan–Selatan untuk mendorong penerapan hasil riset di lapangan.
Sebagai salah satu penyelenggara, IPPCAAS menempatkan ISPB sebagai pusat keunggulan riset global yang mendukung standar terpadu, serta program nasional yang meningkatkan keahlian dengan dukungan platform regional di sepanjang jalur perdagangan dan migrasi hama utama. Simposium ini juga menghasilkan langkah nyata kerja sama, antara lain: peringatan 30 tahun kemitraan ilmiah Tiongkok–CABI, peluncuran BRI International Alliance of Science and Technology Innovation in Plant Protection untuk menyelaraskan sistem pemantauan dan saling berbagi pengalaman, serta acara khusus tentang kerja sama keamanan hayati lintasnegara antara Tiongkok dan negara-negara tetangga demi memperkuat pencegahan dan tanggap darurat regional terhadap ancaman hayati.
ISPB 2025 menegaskan komitmen bersama terhadap tata kelola kesehatan tanaman yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan kesadaran risiko — mulai dari pemantauan terpadu hingga penggunaan alat pengendali yang bertanggung jawab serta transfer keterampilan. CAAS, IPPCAAS, dan para mitra global berkomitmen untuk terus memperluas jaringan peringatan dini regional, mengembangkan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan, serta berinvestasi dalam pelatihan dan penguatan kapasitas kelembagaan. Upaya tersebut akan membantu negara-negara mencapai tujuan TPB sekaligus melindungi mata pencaharian, perdagangan, dan ekosistem global.
Tentang ISPB: International Symposium on Plant Biosafety (ISPB) merupakan forum dua tahunan yang digagas oleh IPPCAAS bersama para mitra internasional guna mempercepat kemajuan ilmu pengetahuan, standar, dan solusi dalam bidang kesehatan tanaman dan ketahanan pangan global.
SOURCE CCTV+






































