Christiantoko: PMDN, Peran Investor Dalam Negeri Tertinggi dalam 18 Tahun Terakhir

3 hours ago 2

JAKARTA - Lembaga riset independen, NEXT Indonesia Center, melaporkan bahwa realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III-2025 telah menorehkan sejarah baru, mencapai angka tertinggi dalam 18 tahun terakhir. Angka fantastis ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan optimisme dan kepercayaan para pelaku usaha lokal terhadap prospek ekonomi tanah air.

Data resmi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa total realisasi investasi pada periode tersebut mencapai Rp491, 4 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13, 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Yang lebih membanggakan, kontribusi PMDN dalam realisasi investasi ini mencapai 56, 86 persen. Ini merupakan level tertinggi yang pernah dicapai sejak tahun 2007, menandakan bangkitnya gairah investor domestik.

"Peran investor dalam negeri itu merupakan pencapaian tertinggi dalam 18 tahun terakhir, " ujar Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, Christiantoko, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (19/10/2025)  Beliau menambahkan bahwa dalam dua dekade terakhir, kontribusi PMDN yang menembus angka signifikan seperti ini hanya terjadi tiga kali, yaitu pada kuartal IV-2005 (59, 04 persen), kuartal II-2007 (58, 88 persen), dan kini pada kuartal III-2025 (56, 86 persen).

Christiantoko melihat tren perubahan investasi ini sebagai sinyal yang sangat positif. Tingginya partisipasi investor dalam negeri mengindikasikan adanya peningkatan rasa aman dan nyaman dalam menanamkan modal. "Modalnya ditanam di sini, kemudian belanjanya pun cenderung dilakukan juga di dalam negeri. Sehingga, yang terbang ke luar negeri semakin minim, " jelasnya, menyoroti dampak perputaran modal yang lebih besar di dalam negeri.

Lebih lanjut, ia menyoroti temuan menarik lainnya: sebagian besar modal investasi pada periode ini dialokasikan di luar Pulau Jawa. Data BKPM mencatat porsinya mencapai 54, 09 persen, atau setara dengan Rp256, 8 triliun dari total realisasi investasi. Ini menunjukkan adanya pemerataan pembangunan dan potensi ekonomi yang kian berkembang di berbagai daerah.

Menjaga momentum positif ini, Christiantoko mengingatkan pentingnya pemerintah untuk terus merawat iklim investasi. Penanaman modal sendiri merupakan komponen krusial dalam perekonomian nasional, berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang saat ini mencapai sekitar 29 persen, berada di urutan kedua setelah konsumsi rumah tangga. "Kalau investasi bisa didorong hingga rata-rata di atas 30 persen per tahun, peluang ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen akan sangat besar, " ungkapnya, membandingkan dengan keberhasilan negara seperti India dan China.

Untuk mempertahankan tren positif ini, pemerintah diimbau untuk memastikan stabilitas politik dan sosial, serta menghindari regulasi yang berpotensi menghambat investasi. Kemudahan perizinan dan ketersediaan energi menjadi kunci dalam meningkatkan Ease of Doing Business (EoDB). Christiantoko menekankan bahwa semakin minim hambatan dan semakin efisien perizinan, semakin besar pula efisiensi investasi yang dapat dicapai. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |