Dadan Hindayana: Program Makan Bergizi Gratis Serap Jutaan Tenaga Kerja

11 hours ago 2

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah kini bukan hanya menjadi penopang gizi anak bangsa, tetapi juga terbukti menjadi motor penggerak ekonomi dengan menyerap jutaan tenaga kerja. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan betapa masifnya dampak program ini terhadap lapangan pekerjaan.

"Jumlah tenaga kerja yang terserap saya kira sekarang sudah hampir 900 ribu sampai 1 juta lewat program MBG, " ujar Dadan saat menjadi panelis dalam forum '1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8?onomic Growth' di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Dadan merinci, angka fantastis tersebut mencakup berbagai lini, mulai dari para pekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga para pemasok bahan makanan yang menjadi tulang punggung ketersediaan pangan bergizi.

Hingga kini, program MBG telah menunjukkan keperkasaannya dengan mengoperasikan 11.918 SPPG yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia. "BGN sudah berhasil mengoperasikan 11.918 SPPG di 38 provinsi di 509 kabupaten/kota, " tegas Dadan.

Dari belasan ribu SPPG tersebut, tercatat sebanyak 450 ribu orang terlibat langsung sebagai tenaga kerja. Tak hanya itu, setiap SPPG pun membutuhkan minimal 15 pemasok untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan seperti beras, susu, ikan, ayam, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. "Dari segi tenaga kerja saja, sekarang sudah tercatat ada 450 ribu orang yang terlibat langsung di SPPG dan kemudian satu SPPG membutuhkan minimal 15 supplier, mulai dari beras, susu, ikan, ayam dan lain-lain, " jelas Dadan.

Menurut Dadan, fakta ini secara gamblang menunjukkan bahwa program Makan Bergizi Gratis memiliki potensi ekonomi yang luar biasa besar, melampaui sekadar tujuan utamanya dalam pemenuhan gizi.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam sesi puncak Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10) malam, menyebutkan bahwa per 15 Oktober 2025, jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai 35, 4 juta jiwa. Angka ini setara dengan hampir tujuh kali lipat populasi Singapura.

Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa hingga saat ini, jumlah dapur yang memproduksi makanan untuk MBG telah mencapai 11.900 dapur setiap harinya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo membeberkan alasannya menjadikan MBG sebagai program prioritas. Ia menyoroti keberhasilan negara lain seperti India dan Brazil yang telah lama menjalankan program serupa untuk anak-anak sekolah, meskipun dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah dari Indonesia. "India, yang menurut Presiden, pendapatan per kapitanya lebih rendah dari Indonesia, tetapi telah lebih dulu memberikan makan siang gratis untuk anak-anak sekolah. Brazil juga menjalankan program makan siang gratis ini. Jadi, ketika saya maju untuk (merancang program MBG, red.) ini, saya kira itu tahun 2023, dan saat itu ada 77 negara yang telah menjalankan program makan siang gratis, dan saya mengatakan Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79. Kami pun mulai merancang itu dan menjadikannya salah satu janji kampanye, dan kami merancang itu, " papar Presiden Prabowo. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |