BEASISWA - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencatatkan prestasi gemilang! Hingga Juni 2025, total dana abadi yang dikelola mencapai angka fantastis, yaitu Rp154, 11 triliun. Sebuah pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti nyata komitmen negara dalam mendukung pendidikan generasi penerus.
Andin Hadiyanto, Direktur Utama LPDP, menyampaikan kabar baik ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/7). Beliau menjelaskan bahwa dana tersebut terbagi ke dalam beberapa pos penting.
Rinciannya meliputi: Dana Abadi Pendidikan (DAP) sebesar Rp126, 12 triliun, Dana Abadi Penelitian (DPL) Rp12, 19 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) Rp10 triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan (DAKb) sebesar Rp5 triliun.
Bagaimana dana sebesar ini dikelola? Ternyata, LPDP sangat berhati-hati dalam berinvestasi. Komposisi portofolio investasi hingga 30 Juni 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar dana, yaitu Rp112 triliun (70, 01 persen), ditempatkan dalam obligasi negara. Sisanya tersebar di deposito (Rp37, 07 triliun atau 23, 2 persen), obligasi korporasi (Rp7, 74 triliun atau 4, 84 persen), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia/SRBI (Rp2, 97 triliun atau 1, 86 persen).
Dana abadi ini telah memberikan dampak signifikan bagi ribuan putra-putri Indonesia. Sejak 2013 hingga 2025, DAP telah memberikan beasiswa kepada 55.492 orang. Mereka terdiri dari 40.284 mahasiswa magister (S2), 11.829 mahasiswa doktoral (S3), dan 3.379 dokter spesialis.
Saat ini, terdapat 34.373 penerima beasiswa yang masih aktif menempuh pendidikan. Sebanyak 18.630 orang berasal dari LPDP, 8.674 orang dari Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Kemdiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), serta 7.069 orang dari Kemenag.
Kerja sama antara Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek juga telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Dalam kurun waktu 2021-2025, sebanyak 24.967 orang mendapatkan beasiswa untuk jenjang S1 hingga S3, serta 548.911 orang mengikuti program non-gelar.
Tak ketinggalan, Kemenag juga turut berkontribusi dengan memberikan beasiswa kepada 11.546 orang pada semua tingkatan dan 29.499 pelajar untuk program non-gelar (periode 2022-2025).
Dana Abadi Penelitian (DPL) juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sebanyak 1.199 proyek riset (termasuk kolaborasi dengan Kemdiktisaintek, Kemenag, dan BRIN) telah selesai, dan 2.261 proyek masih berjalan.
Sementara itu, Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) telah menghasilkan 7.935 publikasi ilmiah, mendatangkan 1.849 visiting professor, memberikan 576 postdoc fellowship, serta memfasilitasi 6.800 pertukaran pelajar dari 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Dana Abadi Kebudayaan (DAKb) juga tak kalah penting. Sebanyak 928 individu, komunitas, dan lembaga telah menerima manfaat dari DAKb, dengan melibatkan 27.650 pelaku budaya.
Dampak beasiswa LPDP ternyata sangat besar. Andin mengungkapkan bahwa setiap investasi menghasilkan dampak sosial, ekonomi, dan perubahan pola pikir sebesar 5, 39 kali lipat dari nilai awal program. Angka ini berdasarkan benchmark Return On Scholarship Investment (ROSI). (lpdp)