SUNGAIPENUH, JAMBI – Pelatihan Pembelajaran Mendalam secara resmi dimulai pada Senin (28/7) di tiga lokasi berbeda di Kota Sungai Penuh. Kegiatan ini diikuti oleh guru dan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan sebagai bagian dari upaya penguatan implementasi Kurikulum Merdeka.
Tiga lokasi pelatihan yang ditetapkan meliputi:
Lokus 1 – SDN 030/XI Koto Dian: Diikuti oleh guru dari jenjang SD, SLB, serta Pendidikan Nonformal (PNF).
Lokus 2 – SMAN 1 Sungai Penuh: Menghadirkan peserta dari kalangan guru SMP, SMA, dan SMK.
Lokus 3 – SMPN 7 Sungai Penuh: Diperuntukkan bagi para kepala sekolah dari jenjang SD hingga SMK, termasuk SLB dan PKBM.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh, Khaidirman, menegaskan bahwa transformasi peran guru sangat penting dalam konteks pembelajaran mendalam. Ia menekankan bahwa guru di era sekarang tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi, melainkan sebagai fasilitator, pembimbing, dan inspirator bagi peserta didik.
“Tugas kita adalah menciptakan suasana belajar yang menantang, menyenangkan, dan bermakna. Pembelajaran harus mendorong siswa berpikir kritis, memahami secara menyeluruh, dan mampu mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata, ” ujarnya.
Ia juga berharap pelatihan ini menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas pendidik, baik dalam hal pemahaman konsep pembelajaran mendalam, strategi implementasi, maupun penguatan kolaborasi antarguru.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Roli Darsa, S.Pd, M.Pd, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
“Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga diharapkan dapat mengubah pola pikir dan pendekatan guru dalam mendesain pembelajaran. Fokusnya tidak hanya pada aspek akademik, tapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan berpikir siswa, ” jelasnya.
Roli juga menekankan bahwa Dinas Pendidikan akan terus memberikan pendampingan pascapelatihan. Monitoring dan ruang berbagi praktik baik antarguru akan disiapkan untuk memastikan keberlanjutan serta efektivitas pelatihan.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil dari pelatihan ini benar-benar diterapkan di lapangan. Kolaborasi antarguru harus terus dijaga agar inovasi pembelajaran terus berkembang, ” pungkasnya.(Sony)