Dari Loreng ke Kapur Tulis: Prajurit Satgas Yonif 700/WYC Jadi Guru Bagi Anak-Anak Papua di SD Mayuberi

4 weeks ago 15

Puncak, Papua Tengah - Di balik kokohnya seragam loreng dan langkah tegap seorang prajurit, tersimpan hati yang lembut untuk mengabdi. Di tengah sejuknya udara pegunungan Ilaga Utara, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) dari Pos Mayuberi menjelma menjadi sosok pendidik bagi anak-anak Papua di SD Mayuberi, Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Teritorial (Binter) Terbatas, di mana prajurit tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk menjawab kebutuhan mendasar warga, terutama di bidang pendidikan.

Loreng yang Menyala di Kelas Sekolah

Hari itu, Pratu Annas meninggalkan sejenak tugas rutinnya sebagai penjaga perbatasan. Dengan langkah mantap, ia memasuki ruang kelas sederhana berdinding kayu di SD Mayuberi. Bukan dengan senjata, melainkan kapur tulis dan papan tulis sebagai senjatanya hari itu.

Dengan senyum tulus, Pratu Annas berdiri di depan kelas, mengajarkan pelajaran matematika kepada anak-anak dengan metode yang sederhana namun mengena. Ia menjelaskan, menggambar, dan sesekali bercanda, membuat suasana belajar yang awalnya tegang berubah menjadi riuh penuh tawa dan semangat.

“Melihat anak-anak tersenyum sambil belajar adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut menyiapkan masa depan mereka lewat pendidikan, ” ujar Pratu Annas dengan mata berbinar.

Anak-anak tampak antusias. Beberapa dengan malu-malu maju ke papan tulis untuk menjawab soal, sementara yang lain bersorak memberi semangat. Bagi mereka, kehadiran seorang prajurit di kelas adalah pengalaman langka sosok yang biasanya mereka lihat sebagai penjaga keamanan kini menjadi guru penuh kasih.

Mendidik, Menginspirasi, dan Menyalakan Harapan

Menurut Danpos Mayuberi, Lettu Inf Arif Natsir, kegiatan tenaga pendidik yang dilakukan oleh prajurit Satgas Yonif 700/WYC bukan sekadar mengisi kekosongan guru, tetapi juga bentuk nyata kontribusi TNI dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah pedalaman Papua.

“Pendidikan adalah pondasi masa depan bangsa. Kehadiran prajurit di sekolah bukan hanya untuk mengajar pelajaran, tetapi juga menanamkan semangat cinta tanah air, disiplin, dan rasa percaya diri kepada anak-anak. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi Papua yang cerdas dan tangguh, ” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat TNI yang terus bertransformasi menjadi TNI PRIMA Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. Melalui pendekatan humanis dan edukatif, TNI ingin memastikan bahwa kehadirannya selalu membawa manfaat nyata bagi rakyat.

Respon Hangat dari Guru dan Warga

Kegiatan belajar mengajar oleh prajurit TNI ini disambut hangat oleh para guru dan warga sekitar. Mereka mengaku sangat terbantu dengan perhatian yang diberikan oleh Satgas Yonif 700/WYC. Di tengah keterbatasan fasilitas dan tenaga pendidik, kehadiran prajurit menjadi angin segar yang menyalakan semangat belajar anak-anak.

Seorang guru SD Mayuberi mengatakan, “Anak-anak terlihat lebih bersemangat. Mereka senang karena ada yang baru di kelas. Apalagi sosok prajurit yang sabar dan penuh semangat membuat mereka semakin rajin datang ke sekolah.”

Bagi masyarakat Ilaga Utara, kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa TNI bukan hanya pelindung bangsa, tetapi juga penyuluh harapan.

Menyalakan Cahaya di Tanah Papua

Langkah kecil di ruang kelas SD Mayuberi menjadi simbol besar pengabdian prajurit di tanah Papua. Dari balik loreng, lahir ketulusan yang membangun masa depan anak-anak Papua. Mereka tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menyalakan cahaya pengetahuan dan harapan.

Kegiatan semacam ini menjadi bukti bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat terus hidup, bahkan di daerah terpencil sekalipun. Melalui pendidikan, TNI Satgas Yonif 700/WYC menanam benih masa depan benih dari generasi Papua yang cerdas, berkarakter, dan mencintai tanah air.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |