Desa Taraweang Wakili Sulsel di Penilaian Nasional Desa Berkinerja Baik Percepatan Penurunan Stunting 2025

3 days ago 8

PANGKEP SULSEL – Desa Taraweang, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Selatan pada ajang Penilaian Desa Berkinerja Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Penilaian ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Tujuannya adalah mengukur keberhasilan desa dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Tahun ini, proses penilaian telah memasuki tahap verifikasi dokumen dan wawancara virtual yang berlangsung pada 11–13 Agustus 2025 melalui Zoom bersama tim verifikator pusat.

Camat Labakkang, Bahri, memaparkan bahwa jumlah balita di Desa Taraweang tercatat sebanyak 335 anak. Dari jumlah tersebut, 33 balita atau sekitar 9 persen teridentifikasi stunting pada Agustus 2025. Angka ini menunjukkan penurunan dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat 27 ibu hamil yang menjadi sasaran program pemenuhan gizi dan pendampingan kesehatan.

Desa Taraweang memiliki tujuh inovasi unggulan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Inovasi tersebut adalah Bantuan Gizi untuk Balita, Gerakan Pencegahan Stunting Menuju Anak Sehat dan Unggul (Geriting Mantul), Gerakan Penjemputan Bayi Balita (Garpu Bali), Deteksi Kehamilan Menuju Kabupaten Zero Stunting (Dalleta Makessing), Bagi-bagi Door Prize untuk Sasaran Posyandu (Badut Tarsan), Desa Taraweang Peduli Rakyat (Dewan Perak), dan Gerakan Peningkatan Sasaran Posyandu melalui Pengadaan Odong-odong (Gaspol Dong).

Komitmen Desa Taraweang terlihat dari alokasi Dana Desa yang difokuskan untuk program stunting. Pada tahun anggaran 2024, desa menganggarkan Rp 312.224.625 untuk pemberian PMT stunting dan gizi buruk, insentif posyandu, insentif kader pembangunan manusia (KPM), pengadaan posyandu, serta pengadaan bak air bagi keluarga rentan stunting.

Sementara pada tahun anggaran 2025, anggaran meningkat menjadi Rp 429.172.000. Dana tersebut digunakan untuk pemberian PMT stunting dan gizi buruk, layanan remaja, layanan ibu hamil, insentif kader integrasi layanan primer, insentif posyandu era baru, insentif posyandu, insentif KPM, pengadaan bak air bagi keluarga rentan stunting, pemeriksaan USG ibu hamil, serta pembangunan sanitasi sumur bor.

Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Pangkep, Andi Ombong Sapada, yang mendampingi proses penilaian, menjelaskan bahwa ada enam indikator utama yang dinilai. Salah satunya adalah laporan Kader Pembangunan Manusia yang diinput melalui aplikasi e-HDW.

Berdasarkan hasil e-HDW, dari sembilan desa di Kabupaten Pangkep yang dinilai berkinerja baik, terpilih tiga desa terbaik, yakni Desa Taraweang, Desa Bontobirao, dan Desa Lanne. Dari ketiga desa tersebut, Desa Taraweang akhirnya ditetapkan sebagai wakil Sulawesi Selatan di tingkat nasional.

Indikator penilaian yang mengantarkan Desa Taraweang melaju ke tingkat nasional meliputi pelaksanaan rembuk stunting, kinerja KPM, rapat evaluasi PPS, pelaksanaan konvergensi stunting, penggunaan Dana Desa untuk penurunan stunting, serta inovasi desa dalam penanganan stunting.

Andi Ombong menegaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah desa, kader, serta masyarakat yang mendukung penuh program-program pencegahan stunting. Menurutnya, inovasi lokal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan Desa Taraweang.

Ia berharap penilaian ini menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk semakin aktif melakukan upaya percepatan penurunan stunting. “Kami berharap KPM ini bukan hanya sekadar menginput data, tapi juga menjadi fasilitator dan motivator agar stunting bisa terus ditekan di desa, ” ujarnya.

Dengan berbagai inovasi dan komitmen yang kuat, Desa Taraweang optimistis mampu memberikan yang terbaik pada penilaian tingkat nasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mempercepat penurunan stunting.( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |