Di Perbatasan Papua, Prajurit Satgas Yonif 732/Banau Jadi Guru Pengganti, Hadirkan Harapan bagi Anak SMP Beoga

3 hours ago 3

BEOGA - Suasana berbeda terlihat di ruang kelas sederhana SMP Beoga, Kampung Milawak, Distrik Beoga, pada Kamis (4/9/2025). Deretan meja kayu yang biasanya diisi canda tawa siswa kini tampak lebih hidup ketika para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Beoga hadir bukan sebagai penjaga perbatasan, melainkan sebagai guru pengganti.

Dipimpin oleh Letda Chk Fauzi, para prajurit TNI dengan penuh semangat membagikan pengetahuan umum kepada siswa-siswi. Meskipun berseragam loreng, mereka menanggalkan ketegasan khas militer dan berganti menjadi sosok pengajar yang sabar serta penuh kehangatan.

Langkah ini lahir dari kepedulian Satgas terhadap dunia pendidikan di pedalaman Papua, yang kerap menghadapi kendala serius: minimnya tenaga pengajar. Situasi itu membuat keberlangsungan kegiatan belajar mengajar kerap terhambat. Namun, dengan kehadiran prajurit TNI di ruang kelas, semangat belajar para siswa tetap terjaga.

“Pendidikan adalah investasi terpenting untuk masa depan bangsa, khususnya anak-anak di perbatasan. Kami melihat semangat belajar mereka sangat tinggi, namun sering terkendala kurangnya guru. Melalui program TNI Mengajar ini, kami berusaha hadir untuk mengisi celah tersebut dan memastikan anak-anak perbatasan tidak tertinggal dalam mengejar cita-cita. Ini adalah wujud bakti kami, ” ujar Danpos Beoga, Lettu Inf Budi Hartono, dengan penuh keyakinan.

Tak hanya siswa, tenaga pengajar di SMP Beoga pun merasa sangat terbantu. Salah seorang guru menyampaikan rasa syukurnya atas inisiatif Satgas.

“Kehadiran bapak-bapak TNI dari Pos Beoga sangat membantu kami. Selama ini, jumlah guru terbatas sehingga beban mengajar sering berat. Dengan mereka ikut mengajar, tidak hanya mengurangi beban, tetapi juga membawa semangat baru bagi anak-anak didik, ” ungkapnya.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa tugas prajurit TNI di daerah perbatasan bukan hanya soal menjaga kedaulatan, tetapi juga membangun masa depan melalui jalur pendidikan. Anak-anak Beoga kini tidak lagi sekadar melihat TNI sebagai sosok penjaga keamanan, tetapi juga sebagai guru yang menyalakan mimpi mereka.

Dengan semangat belajar yang terus berkobar dan dukungan dari prajurit Satgas Yonif 732/Banau, harapan baru tumbuh di Beoga: dari ruang kelas sederhana di ujung Papua, generasi penerus bangsa dipersiapkan untuk terbang setinggi cita-cita mereka.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |