Dua Mahasiswa Terbaik STIBA Makassar Terpilih Sebagai Delegasi di ITHLA Abroad Malaysia-Singapura-Thailand

2 hours ago 1

MAKASSAR - Dua duta terbaik Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAI STIBA Makassar, Irwansyah Syam dan Ahsanul Khuluq, telah mengukir jejak membanggakan di kancah internasional. Mereka terpilih sebagai delegasi dalam program prestisius ITHLA Abroad Batch VII, sebuah kesempatan emas yang akan membawa mereka terbang ke Malaysia, Singapura, dan Thailand pada periode 20 September hingga 6 Oktober 2025.

Keberhasilan ini menempatkan mereka di antara 30 mahasiswa terpilih dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh Indonesia, sebuah bukti nyata kualitas pendidikan yang disajikan oleh kampus yang dikenal sebagai Kampus Dakwah dan Perjuangan ini.

ITHLA Abroad Batch VII, yang diselenggarakan oleh Ittihad Thalabah Lugha Arabiyah (ITHLA) atau Himpunan Mahasiswa Bahasa Arab Indonesia, merupakan program yang sangat kompetitif. Proses seleksinya ketat, hanya 30 mahasiswa terbaik dari berbagai kampus bergengsi seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Palangkaraya, IAIN Bone, UIN Alauddin Makassar, IAI An-Nawawi Purworejo, UNIK Cipasung Tasikmalaya, dan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang berhasil menembus daftar delegasi.

Irwansyah Syam, mahasiswa semester 7 Pendidikan Bahasa Arab, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) IAI STIBA Makassar, membawa bekal mumpuni dalam program ini. Rekam jejaknya yang gemilang dalam prestasi akademik dan organisasi menjadi modal penting untuk mengemban amanah di kancah internasional. Tak kalah membanggakan, Ahsanul Khuluq, mahasiswa semester 5 yang kini memimpin Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab IAI STIBA Makassar, turut memperkuat delegasi dengan dedikasi dan komitmennya yang tak tergoyahkan dalam memajukan bahasa Arab.

Rangkaian kegiatan ITHLA Abroad Batch VII dirancang secara komprehensif selama hampir tiga pekan untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam.

Dimulai dengan pembekalan intensif pada 20-21 September di Pusdiklat Kemenag RI Ciputat, Tangerang Selatan, para peserta dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan yang krusial untuk menghadapi tantangan di luar negeri.

Selanjutnya, fase pengajaran berlangsung di Ma’had Al-Quran Darussalam Selangor, Malaysia, pada 22-28 September. Di sini, para delegasi berkesempatan berbagi ilmu dan pengalaman langsung dalam mengajarkan bahasa Arab di lingkungan internasional, memberikan sentuhan edukatif yang berharga.

Periode 29 September hingga 5 Oktober dipenuhi dengan kunjungan ke berbagai kampus ternama di Malaysia, termasuk University Putra Malaysia (UPM), University Islam Selangor (UIS), dan University Sains Islam Malaysia (USIM). Tak berhenti di situ, para delegasi juga akan menjalani tur edukatif yang memperkaya wawasan di Singapura dan Thailand.

Irwansyah Syam mengungkapkan rasa syukurnya atas pengalaman yang ia dapatkan. “Alhamdulillah, kegiatan yang sangat menarik dan menginspirasi. Saya banyak belajar terutama cara-cara menarik mengajarkan bahasa Arab, relasi juga bertambah dan ini merupakan suatu kebaikan, ” tuturnya penuh semangat.

Ia menambahkan harapan besarnya bagi almamaternya. “Harapan kami semoga ke depannya delegasi kampus (STIBA) lebih banyak, sehingga kita yang mendominasi kebaikan kampus ke luar, bukan sebaliknya, ” ujarnya penuh keyakinan.

Sementara itu, Ahsanul Khuluq berbagi kisah tentang tantangan unik yang ia hadapi saat mengajar. “Dari kegiatan ini saya bisa belajar lebih banyak cara membuat peserta didik tidak merasa bosan, dan yang menjadi tantangan adalah mengajar peserta didik yang berbeda bahasa dengan saya, ” ceritanya.

Ia pun berharap agar program semacam ini terus berlanjut. “Semoga kegiatan seperti ini tetap berjalan dan kampus senantiasa mendorong mahasiswanya ikut kegiatan bermanfaat seperti ini agar lebih bisa menebarkan warna kampus ke luar, ” pintanya.

Najih Hariadi, seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab dari UIN Palangkaraya, memberikan apresiasi positif terhadap kinerja delegasi STIBA. “Menurut saya delegasi IAI STIBA ini bagus dalam mengajar dan juga bisa membawa suasana yang baik, akan tetapi perlu lebih banyak belajar dalam ice breaking. Namun secara umum, kedua ikhwan ini baik dalam interaksi, ” komentarnya, menunjukkan bahwa delegasi STIBA meninggalkan kesan mendalam.

Partisipasi kedua mahasiswa STIBA dalam program ITHLA Abroad Batch VII ini membawa gelombang dampak positif yang signifikan bagi almamater. Pertama, reputasi akademik STIBA semakin terangkat di kancah nasional, menegaskan posisinya sebagai institusi yang menghasilkan lulusan berkualitas. Kedua, terjalinnya networking internasional dengan berbagai institusi pendidikan di Malaysia membuka lebar peluang kerja sama di masa depan. Ketiga, transfer ilmu dan pengalaman yang diperoleh oleh para delegasi akan memperkaya dan mengembangkan program pendidikan bahasa Arab di kampus.

Keberhasilan Irwansyah Syam dan Ahsanul Khuluq dalam program ini bukan sekadar prestasi individu, melainkan sebuah inspirasi bagi seluruh mahasiswa STIBA Makassar untuk terus mengasah diri, berprestasi, dan mengharumkan nama almamater di panggung global. Pengalaman berharga ini diharapkan menjadi modal bagi mereka untuk menjadi agen perubahan inovatif dalam memajukan pendidikan bahasa Arab di kampus. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |