HALSEL - Program hilirisasi nikel yang digalakkan oleh PT Harita Nickel terbukti memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Community Affairs General Manager Harita Nickel, Dindin Makinudin, mengungkapkan bahwa aktivitas hilirisasi yang dimulai sejak 2016 telah mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Halmahera Selatan mengalami peningkatan pesat, dengan industri pengolahan menyumbang sebesar 54, 59 persen. Angka ini menjadi bukti nyata keberhasilan program hilirisasi nikel.
"Pertumbuhan ekonomi stabil tumbuh. Industri pengolahan dominan mendorong perekonomian lokal artinya hilirisasi telah memantik pertumbuhan ekonomi di Halmahera Selatan, " ujar Dindin Makinudin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, BPS mencatat ekonomi Maluku Utara pada triwulan II 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 32, 09 persen. Angka ini melonjak drastis dibandingkan triwulan yang sama pada 2024, yang tercatat tumbuh 10, 76 persen secara tahunan.
Dindin menambahkan bahwa program hilirisasi mineral yang dijalankan oleh Harita Nickel telah membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Mobilisasi tenaga kerja dan integrasi roda ekonomi di daerah tambang dengan smelter turut meningkatkan pemasukan masyarakat setempat melalui berbagai usaha kecil.
Dengan banyaknya karyawan di Pulau Obi, kebutuhan logistik pun meningkat tajam, menciptakan efek domino positif bagi perekonomian lokal. Perusahaan ini berhasil menciptakan 729 lapangan kerja melalui program-program CSR, dengan perputaran uang di tingkat lokal mencapai sekitar Rp14 miliar per bulan.
Contoh nyata dirasakan oleh Tina Nomor, seorang ibu berusia 30 tahun dari Desa Kawasi. Ia kini mengelola minimarket Hop Mart di Kawasan Industri Obi Harita Nickel. Dukungan pengembangan usaha dari Harita Nickel membantunya berkembang dari sekadar berkebun dan menjaga warung.
"Saya sebelumnya hanya berkebun dan menjaga warung saja, namun dengan berdirinya Hop Mart, di mana kami didukung pengembangan usaha dari minimarket Hop Mart, kami sekarang bisa berkembang, " ungkap Tina dengan penuh optimisme.
Tina yakin omzet usahanya akan terus bertambah seiring dengan pendampingan yang diberikan oleh manajemen Harita kepada pelaku UMKM.
Pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran, Risna Resnawaty, mengapresiasi inovasi Harita Nickel dalam meningkatkan pendapatan riil masyarakat dan kemandirian ekonomi. Namun, ia menekankan pentingnya kelengkapan dokumen seperti social mapping dan Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM), serta RKAT pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang terintegrasi untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat yang ideal.
Risna mengingatkan bahwa perencanaan pengembangan masyarakat dan inovasinya harus selalu selaras dengan kebutuhan masyarakat. "Itulah salah satu dari beberapa tantangan pengembangan masyarakat di daerah pertambangan, " pungkasnya. (PERS)