Dokter Asing Buka Praktik di RI, Menkes Budi Gunadi Sadikin Optimis Tingkatkan Kualitas Pelayanan

8 hours ago 4

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dengan mantap menyatakan bahwa aturan yang membuka pintu bagi dokter asing untuk berpraktik di Tanah Air sudah resmi berlaku. Sebuah langkah berani yang diharapkan dapat membawa angin segar bagi kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Pria yang akrab disapa BGS ini tak main-main dengan visinya. Ia melihat kehadiran para ahli medis dari mancanegara, termasuk negara-negara Asia, bukan sebagai ancaman, melainkan pemicu persaingan sehat. Sebuah kompetisi yang justru akan memacu dokter-dokter lokal untuk terus meningkatkan kemampuan dan memberikan pelayanan terbaik.

"Kalau kita berpikir nanti akan diserbu dokter asing, itu mimpi. Bahkan di Malaysia saja dokter Indonesia kerja di sana, " ungkap BGS dalam Health Summit 2025 bertajuk "Transformasi Sektor Kesehatan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%" di 25Hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, regulasi yang ada saat ini memberikan dua jalur bagi dokter asing untuk berkontribusi di Indonesia. Bagi mereka yang telah menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional, pintu praktik terbuka lebar. Sementara bagi yang belum memiliki rekam jejak tersebut, ada proses adaptasi yang harus dilalui.

Saat ini, implementasi aturan ini sudah mulai terlihat. Bali International Hospital, misalnya, telah mempekerjakan sekitar 20 dokter asing. Raksasa layanan kesehatan, Apollo Hospital, juga berencana untuk membuka layanan di Indonesia, menambah semarak persaingan dan pilihan bagi masyarakat.

Menariknya, BGS meyakinkan bahwa kehadiran dokter asing ini tak akan menggerus porsi dokter Indonesia. Jumlah mereka yang benar-benar menetap di Indonesia diperkirakan tak banyak, sehingga tak perlu ada kekhawatiran berlebihan.

"Paling yang masuk 1.000-2.000, dan yang menetap di Indonesia paling 10-20 orang. Mereka tidak akan mengambil porsi dokter Indonesia, " kata dia.

BGS menganalogikan situasi ini dengan sektor lain yang telah lebih dulu merasakan manfaat persaingan dengan tenaga kerja asing. Industri kuliner, penerbangan, hingga perbankan, semuanya mengalami peningkatan kualitas setelah pintu dibuka untuk talenta dari luar negeri.

"Kompetisi itu membuat hal yang bagus. Dokter kita potensinya hebat, begitu melihat contoh yang lebih baik, mereka akan terpacu, " jelasnya.

Optimisme membara dalam diri BGS. Ia yakin, dalam 10-15 tahun ke depan, kualitas dokter Indonesia akan diakui dunia. Bahkan, bukan tak mungkin pasien dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia justru akan berbondong-bondong datang berobat ke Tanah Air.

"Indonesia punya hospitality bagus, kapabilitas dokternya hebat. Kita hanya perlu sedikit kompetisi dan kerendahan hati untuk mengakui yang lain lebih baik, supaya kita bisa lebih maju, " tutup BGS. (Kabar Menteri)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |