Dorong IPM pada Bidang Pendidikan, Bupati dan Wabup Jeneponto Komitmen Tuntaskan Anak yang Tidak Sekolah

1 week ago 17

JENEPONTO, SULSEL - Bupati dan wakil Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir dan Islam Iskandar terus bekerja ekstra dan menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya pada bidang pendidikan.

Komitmennya ini, ia kembali pertegas di dalam rapat koordinasi Pencegahan dan Penanganan Anak Tidak Sekolah (PPATS) yang digelar di ruang Pola Tamarunga Bappeda Jeneponto pada Jumat, 11 April 2025.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir didampingi Wakil Bupati Islam Iskandar, SH dan Kepala Bappeda Alfian Afandy Syam.

Pada kesempatan ini itu juga, turut hadir Kepala Dinas Dukcapil dr. Mustaufiq, Kepala Dinas Pendidikan H. Uskar Baso, Sekretaris Dinas PMD Supriadi Mallarangang, beberapa Camat dan kepala kelurahan serta perwakilan Desa se-Kabupaten Jeneponto.

Bupati Jeneponto, Paris Yasir menegaskan bahwa persoalan anak tidak sekolah bukan semata tanggung jawab Dinas Pendidikan. Melainkan, menjadi tugas bersama seluruh elemen pemerintah.

Olehnya itu Paris tekankan untuk dilakukan pendekatan secara persuasif, metode sisir, identifikasi, registrasi, advokasi, bantu dan Intervensi ke bawah.

"Kita harus mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disektor pendidikan dan menuntaskan anak yang tidak sekolah, " takan Paris.

“Saya berharap setelah data dan masalahnya jelas, tanggung jawab ini kita serahkan kepada para guru dan kepala sekolah, " sambung orang nomor satu di Jeneponto itu.

Sementara itu, Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar, juga mendorong pelibatan lintas sektor dalam intervensi. Ia mengusulkan pembentukan peran pengasuh di setiap Kecamatan.

“Kita bentuk pengasuh, bukan dalam arti membebani anggaran, tapi sebagai figur yang mengasuh anak-anak tidak sekolah agar mau kembali bersekolah, " katanya.

Pengasuh ini bertugas mendata kebutuhan mereka, melakukan pendekatan dan melaporkan ke Satgas PPATS untuk segera ditindaklanjuti, tambhanya.

Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Jeneponto Alfian Afandy Syam menjelaskan, bahwa program ini memiliki dua sasaran utama, yakni. Meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

Menuru dia, dua indikator ini menjadi bagian penting dalam penentuan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan.

"Kami merinci sebaran anak tidak sekolah terbanyak berasal dari Kecamatan Bangkala Barat (812 anak), Bangkala (494 anak), Bontoramba (431 anak), Binamu (411 anak) dan Kelara (59 anak), " sebut Alfian Afandi singkat.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk membentuk sinergi antara instansi pemerintah, satuan pendidikan dan masyarakat dalam menuntaskan persoalan anak tidak sekolah secara berkelanjutan, demi kemajuan pendidikan dan pembangunan manusia di Kabupaten Jeneponto. (*)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |