PAPUA - Sebuah aksi penyelamatan dramatis terjadi di wilayah pegunungan Papua, di mana aparat keamanan berhasil menyelamatkan beberapa penambang emas yang terjebak dalam kejaran kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Operasi ini berlangsung dalam kondisi darurat dan sangat berisiko, namun berkat taktik cerdik, para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur sungai yang jarang dilalui. Sabtu 19, April 2025.
Kejadian ini bermula ketika sekelompok penambang tradisional yang tengah bekerja di wilayah tambang emas di pedalaman Papua tiba-tiba diserang oleh kelompok OPM yang berusaha mengintimidasi dan menuntut kontribusi. Penambang yang tak mampu memenuhi tuntutan akhirnya menjadi sasaran kekerasan. Dalam situasi mencekam tersebut, aparat keamanan yang menerima informasi darurat dari warga segera merespons dengan membentuk tim penyelamatan.
Tim yang dipimpin oleh perwira TNI ini memilih untuk mengevakuasi penambang melalui jalur sungai, mengingat medan darat yang sangat berbahaya dan kemungkinan bertemu langsung dengan kelompok OPM. Proses penyelamatan dilakukan secara diam-diam pada malam hari, menggunakan perahu tradisional untuk menghindari deteksi.
"Sungai adalah satu-satunya jalur aman. Melalui darat, kami bisa langsung berhadapan dengan OPM. Keputusan untuk menggunakan jalur sungai adalah pilihan tepat yang berhasil menyelamatkan nyawa mereka, " jelas Perwira TNI yang terlibat dalam operasi tersebut, Jum'at (18/4/2025).
Penyelamatan yang penuh ketegangan ini berhasil membawa para penambang ke pos keamanan terdekat, di mana mereka segera mendapat pertolongan medis dan dukungan psikologis. Meskipun dalam kondisi fisik yang sangat lemah karena kelaparan dan kelelahan, para korban kini sudah mulai pulih dan dalam keadaan stabil.
Peningkatan aktivitas OPM dalam beberapa bulan terakhir membuat situasi semakin genting. Kelompok separatis ini kerap melakukan intimidasi terhadap para penambang tradisional, menuduh mereka sebagai "kolaborator" pemerintah dan memaksa mereka memberikan pungutan untuk mendanai gerakan separatis mereka. Tidak hanya itu, laporan kekerasan, penyanderaan, hingga pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak memenuhi tuntutan mereka semakin sering terjadi.
"Kami tidak hanya takut pada kelompok OPM, tetapi juga merasa terperangkap. Tambang ini adalah sumber hidup kami, tapi sekarang, bekerja di sini bisa berarti mempertaruhkan nyawa, " kata seorang penambang yang selamat.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa di balik gemerlapnya sektor tambang, masih ada ancaman besar yang menghantui masyarakat Papua. Namun, melalui aksi penyelamatan yang berani dan penuh strategi, aparat keamanan membuktikan komitmennya untuk melindungi warga sipil dari kekerasan dan intimidasi yang semakin merajalela. (APK/Red1922)