Dorong UMKM Naik Kelas, Asril SE Fasilitasi Pembentukan Koperasi Pedagang Rumah Makan Ampera

3 weeks ago 11

Bukittinggi – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril SE, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Melalui fasilitasi pelatihan perkoperasian dan kelembagaan, ia mendorong pedagang Rumah Makan Ampera untuk bergabung dalam wadah koperasi. Kegiatan ini digelar di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (BPPP) Disbuntanhort Sumbar, Bukittinggi, Rabu (27/8/2025).

Asril menjelaskan, koperasi menjadi solusi agar usaha kuliner khas Minangkabau, khususnya Rumah Makan Ampera, bisa berkembang lebih kuat dan naik kelas.

“Kita berharap Rumah Makan Ampera bisa lebih berkembang dan kuat. Maka jalan terbaik adalah membentuk wadah koperasi. Dengan begitu, berbagai kendala yang selama ini dihadapi dapat dijembatani oleh koperasi. Jika kesulitan-kesulitan itu bisa teratasi, secara otomatis usaha rumah makan ini akan semakin baik dan bisa naik kelas, ” ungkapnya.

Dalam pelatihan kelembagaan yang diikuti 70 orang peserta dari berbagai komunitas, sebanyak 30 orang menyatakan komitmennya untuk mendirikan koperasi pedagang Rumah Makan Ampera. Menurut Asril, tidak semua peserta bisa langsung masuk ke tahap pembentukan koperasi karena masih ada yang belum memiliki visi dan persepsi yang sama mengenai rencana ke depan.

 “Kita beri ruang dulu untuk komunitas lain seperti konveksi dan souvenir. Kalau sudah punya pandangan yang sama, tentu akan kita rangkul kembali dan lakukan pembinaan. Tapi untuk pedagang Ampera, alhamdulillah sudah sepakat mendirikan koperasi, dan insya Allah besok kita masuk ke tahap pembentukan, ” jelasnya.

Lebih lanjut, Asril menegaskan bahwa koperasi tidak hanya akan memperkuat kelembagaan, tapi juga memberikan akses bantuan dalam bentuk sarana-prasarana, promosi, hingga permodalan. Ia mencontohkan bagaimana koperasi bisa menjadi solusi dalam efisiensi pembelian bahan baku.

“Kalau beli daging atau sayur dalam jumlah besar, ketika tidak habis hari ini bisa disimpan dulu dalam freezer koperasi. Begitu juga dengan jaringan, koperasi bisa kita hubungkan dengan event-event, perusahaan, bahkan pemerintah daerah. Kita juga akan dorong setiap produk punya label halal, sehingga usaha ini lebih terjamin dan dipercaya, ” katanya.

Karena keterbatasan fasilitasi, tahap awal pendirian koperasi hanya diwakili oleh 30 orang perintis. Namun, Asril berharap setelah koperasi terbentuk, seluruh pedagang Ampera di Bukittinggi dan sekitarnya bisa ikut bergabung.

“Orang-orang yang hadir hari ini adalah pendiri. Tapi setelah koperasi berdiri, kita harap semua pedagang Ampera mau bergabung. Kita satukan kekuatan, supaya usaha kuliner ini tidak hanya bertahan, tapi juga bisa berkembang bersama, ” tutup Asril.(Lindafang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |