DP2KBP3A Kabupaten Kediri Gelar Kegiatan Rembug Stunting 2025

4 hours ago 2

Kediri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri menggelar kegiatan Rembug Stunting tahun 2025 berlangsung di Gedung Bhagawanta Bahari Jalan Pamenang Ngasem Kabupaten Kediri, Selasa (28/10/2025) pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Kediri.

Dalam kesempatan ini secara simbolis Mas Dhito sapaan Bupati Kediri menyerahkan penghargaan penurunan stunting terbaik Desa Karangtengah Kec Kandangan, Desa Kalipang Kec Grogol dan penghargaan untuk juara Kampung KB. 

Sekaligus melakukan penandatanganan komitmen pencegahan percepatan penurunan stunting yang diikuti penandatanganan oleh Bupati Kediri disusul Camat Semen, Kepala Desa Titik, Perwakilan DPRD, Polres Kediri, Polres Kediri Kota, Perwakilan Kodim 0809 Kediri serta Dinas terkait.

Kegiatan Rembug Stunting yang secara resmi dibuka langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ditandai dengan pemukulan gong.

Hadir juga Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito, Dr.dr.Nurwulan Andadari, MMRS. Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri, Perwakilan jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, perwakilan instansi vertikal, serta para pendamping desa dan penyuluh KB se-Kabupaten Kediri.

Rembug Stunting kali ini menghadirkan pemateri dari Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Chotib usung tema Evaluasi Program Stunting Kabupaten Kediri Tahun 2025

Ratna Feti Wulandari dari STIKES Pamenang dengan usung tema Publikasi Penelitian Hubungan Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita Kabupaten Kediri

Pemkab Kediri menerima penghargaan terbaik dalam pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penanganan stunting kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur 2025.

Usai membuka acara Rembug Stunting Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan bahwa instrumen yang menyebabkan angka stunting sulit turun bukan lagi sekadar gizi buruk, melainkan masalah kebersihan air dan sanitasi yang buruk.

”Salah satu penyebab utama bukan lagi gizi yang buruk, melainkan kadang warga kurang peduli terhadap kebersihan air, ” ucap Mas Dhito.

Ia kemudian menginstruksikan para camat untuk segera melakukan update data, khususnya menyasar warga di Desil 1, 2, 3, dan 4, yang merupakan warga yang masuk kategori keluarga miskin. Ironisnya, banyak dari mereka masih kurang higienis dan bahkan tidak memiliki jamban, padahal Pemkab Kediri tengah gencar menargetkan status Open Defecation Free (ODF).

Meskipun angka stunting di Kabupaten Kediri terus menunjukkan tren penurunan dari 21 persen sempat turun ke 18 persen, lalu 13 persen, dan kini berada di angka 8 persen, Mas Dhito merasa belum puas. ”Penurunan angka stunting terjadi, tapi hanya 0, 46 persen, bagi saya kurang signifikan, ” tegasnya.

Mas Dhito memasang target yang sangat ambisius: menekan angka stunting hingga 5 persen atau di bawahnya dalam 1-2 tahun ke depan, dan berharap angka stunting bisa mencapai 0 persen sebelum masa jabatannya berakhir.

Mas Dhito telah menugaskan dua fokus utama kepada Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S), Hj.Dewi Mariya Ulfa (Mbak Wabup) penurunan stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem.

Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Hj Dewi Mariya Ulfa menyampaikan bahwa berkat dukungan penuh dari Bupati, Kabupaten Kediri berhasil meraih kategori terbaik pertama dalam percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten se-Jawa Timur. Penghargaan bergengsi ini diterima pada bulan Juli tahun 2024 lalu di Surabaya

Hj.Dewi Mariya Ulfa, yang menjabat Ketua Tim Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S), menuturkan bahwa intervensi dilakukan secara terintegrasi dari tingkat kabupaten hingga desa.

Mbak Dewi juga mengatakan data penurunan saat ini, yakni sebesar 0, 46 persen, tahun ini membawa angka stunting ke posisi 8, 04 persen.

Upaya yang paling efektif untuk menurunkan angka stunting. Ia menuturkan kita ada intervensi semua OPD punya tanggung jawab masing-masing, mulai dari urusan sanitasi, air bersih, hingga edukasi perilaku hidup sehat. Semua harus berjalan bersama.

"Keberhasilan menekan angka stunting tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat. Kolaborasi dan kepedulian bersama akan membuat upaya ini lebih efektif dan berkelanjutan, ” tutupnya.

Usia melaksanakan kegiatan Rembug Stunting Dr.dr.Nurwulan Andadari, MMRS. Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri dan juga menjabat Sektretaris TP3S menyampaikan bahwa capaian penghargaan penurunan angka stunting di Jatim ini merupakan support dan effort dari Mas Bup dan Mbak Wabup yang luar biasa.

"Salah satunya yang menjadikan penurunan stunting menjadi indikator kerja para Camat dan Desa. Sehingga, pada tahun 2024 Pemkab Kediri mendapatkan penghargaan kinerja penurunan stunting terbaik di Jawa Timur, " ucapnya.

Sebelumnya angka stunting di Kabupaten Kediri terus menunjukkan tren penurunan dari 21 persen sempat turun ke 18 persen, lalu 13 persen, dan kini berada di angka 8 persen,  

Lanjut Andadari bahwa yang membedakan dari tahun sebelumnya, Kabupaten Kediri bisa running sejauh itu, karena kita sudah mengintegrasikan data-data dari Desa melalui SI-Penting (Sistem Informasi Penanggulangan Stunting) yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sehingga datanya mudah diakses. Selain itu, juga data dari pihak desa dan semua OPD menyiapkan data.

Kita terus bepaya untuk menurunkan angka stunting walaupun dengan effort yang tidak main-main, karena awal pengenalan makanan padat pendamping ASI kepada bayi, yang umumnya dimulai pada usia sekitar 6 bulan. 

Kita fokus lakukan pola asuh maupun pemberian makanan dengan tekstur lumat halus sesuai tanda kesiapan bayi untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya. 

"Target kedepan bagaimana caranya supaya tidak muncul stunting baru. Sedangkan untuk tahun ini stunting di Kabupaten Kediri turun angka 8, 04 persen. Kalau bicara angka absolut tahun kemarin 6.600 sekarang ini menjadi 6.200, " ungkapnya.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |