Dukung Pemerataan Hunian, Lapas Gladakan Nusakambangan Terima 7 Narapidana Baru

5 days ago 7

Nusakambangan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gladakan menerima pemindahan 7 (tujuh) orang narapidana dari Lapas Kelas I Semarang, Rabu (15/10).

Proses penerimaan berlangsung dengan lancar, aman, dan tertib di bawah pengawasan ketat petugas pengamanan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya penataan dan pemerataan hunian di lingkungan pemasyarakatan. Setibanya di Lapas Gladakan, para narapidana terlebih dahulu menjalani proses pemeriksaan administrasi dan kesehatan, serta pendataan ulang identitas dan barang bawaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebagai bagian dari tahapan penerimaan, petugas memberikan perlengkapan mandi kepada narapidana dan mengarahkan mereka untuk mengganti pakaian dengan pakaian DIS sesuai ketentuan. Setelah itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) memberikan arahan mengenai kewajiban serta tata tertib yang harus dipatuhi oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama menjalani masa pembinaan di Lapas Gladakan.

Setelah seluruh proses administrasi, pemeriksaan, dan pengarahan selesai dilaksanakan, para WBP selanjutnya dibawa ke kamar Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan) untuk menjalani masa orientasi sebelum ditempatkan di blok hunian yang telah ditentukan.

Kepala Lapas Kelas IIA Gladakan, Robinson Perangin Angin, menyampaikan bahwa seluruh proses penerimaan narapidana baru berjalan dengan baik dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Kami memastikan setiap tahapan dilakukan dengan cermat, mulai dari pemeriksaan, pendataan, hingga pengarahan, agar keamanan dan ketertiban di dalam Lapas tetap terjaga, ” ujarnya.

Dengan selesainya kegiatan ini, Lapas Gladakan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaksanaan sistem pemasyarakatan yang aman, tertib, dan berorientasi pada pembinaan, serta memperkuat sinergi dengan seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di bawah koordinasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |