Dukungan Masyarakat Papua Pegunungan: TNI Non-Organik Jadi Pilar Stabilitas dan Pelindung Warga

5 days ago 7

JAYAPURA - Polemik soal penempatan TNI non-organik di wilayah Papua Pegunungan kembali mencuat setelah sekelompok pemuda gereja menyampaikan desakan penarikan melalui Komnas HAM RI. Namun, pandangan tersebut dinilai tidak mewakili seluruh suara masyarakat. Sejumlah tokoh adat dan agama justru menegaskan bahwa keberadaan pasukan non-organik masih sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi warga dari ancaman kelompok bersenjata.

Kondisi Lapangan Masih Rawan

Tokoh masyarakat Papua Pegunungan, Pdt. Yonas Tabuni, membantah klaim yang menyebut situasi sudah kondusif. Ia menegaskan bahwa distrik-distrik seperti Nduga, Lanny Jaya, dan Jayawijaya hingga kini masih rawan aksi kelompok separatis bersenjata.

“Tidak benar kalau dikatakan kondisi di Papua Pegunungan aman. Faktanya, masih banyak gangguan keamanan dari kelompok separatis bersenjata OPM. TNI non-organik hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman nyata, ” ujar Pdt. Yonas Tabuni, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, pasukan TNI tidak hanya berperan dalam aspek militer, tetapi juga menjalankan misi kemanusiaan. Mereka kerap memberikan pelayanan kesehatan gratis, merenovasi rumah ibadah, hingga membantu warga membuka akses jalan ke daerah-daerah terpencil. Kehadiran ini dinilai sebagai bukti nyata bahwa TNI mengedepankan pendekatan humanis.

Kekhawatiran Warga Jika TNI Ditarik

Nada serupa disampaikan Markus Wetipo, tokoh adat Jayawijaya. Ia menegaskan, kehadiran pasukan non-organik telah memberi rasa aman bagi masyarakat di tengah ancaman kelompok separatis.

“Kalau TNI ditarik, siapa yang menjamin keselamatan warga? Justru dengan aparat yang lebih kuat, kelompok bersenjata tidak leluasa mengganggu masyarakat, ” tegas Markus.

Ia juga membantah tudingan negatif yang menyebut aparat merusak fasilitas umum atau mengambil hasil kebun warga. Markus mengaku sering melihat aparat justru membantu masyarakat bertani, bahkan menyediakan bibit dan kebutuhan pokok. Ia mengingatkan agar tidak ada narasi menyesatkan yang dapat memperkeruh situasi di lapangan.

Strategi Sementara untuk Pembangunan Papua

Pemerintah pusat telah menegaskan bahwa penempatan pasukan non-organik di Papua Pegunungan bersifat sementara dan akan disesuaikan dengan kebutuhan keamanan. Kehadiran mereka merupakan bagian dari strategi negara untuk memastikan pembangunan berjalan tanpa gangguan aksi kekerasan.

Dengan demikian, desakan penarikan pasukan dianggap tidak mewakili aspirasi mayoritas warga Papua Pegunungan. Sebaliknya, banyak masyarakat berharap kehadiran TNI tetap dipertahankan agar pembangunan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan bisa berjalan tanpa hambatan.

TNI Non-Organik: Benteng Keamanan, Mitra Kemanusiaan

Keberadaan TNI non-organik di Papua Pegunungan menunjukkan misi ganda: menjaga stabilitas keamanan sekaligus memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat. Di tengah situasi yang masih rawan, mereka menjadi benteng yang menenteramkan sekaligus motor penggerak agar kehidupan warga tetap berjalan.

(Redaksi (JIS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |