YAHUKIMO - Aparat keamanan berhasil mengamankan empat individu yang diduga kuat terlibat aktif dalam jaringan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penangkapan ini dilakukan sebagai respons atas serangkaian aksi provokatif dan gangguan keamanan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Senin, 14 Juli 2025.
Empat orang yang diamankan yakni Deko Kobak, Sindhuk Enggalim, Jek Amohoso, dan Rinox Kobak. Mereka ditangkap setelah teridentifikasi sebagai penggerak aksi-aksi yang menghasut warga, menyebarkan disinformasi, dan meresahkan masyarakat.
Tokoh Adat: “Kami Sudah Lama Resah, Saatnya Tindakan Tegas”
Ketua Forum Tokoh Adat Yahukimo, Elias Heluka, menyampaikan apresiasi kepada aparat atas langkah tegas ini. Ia menilai bahwa masyarakat sudah terlalu lama hidup dalam tekanan akibat aktivitas kelompok separatis yang terus menyusup ke kampung-kampung.
“Warga tidak ingin hidup dalam ketakutan. Keempat orang ini sudah lama dicurigai sering menghasut anak-anak muda, menyebarkan berita bohong, dan bahkan mempersulit pembangunan di kampung-kampung. Kami mendukung tindakan aparat, ” tegas Elias, Senin (14/7/2025).
Pemuda Yahukimo: “Kami Ingin Membangun, Bukan Dihasut”
Dukungan juga datang dari kalangan muda. Henock Sobolim, tokoh pemuda setempat, menyebut bahwa penangkapan ini menjadi peringatan penting bagi generasi muda agar tidak mudah terbujuk oleh propaganda yang menyesatkan.
“Kami butuh pemuda yang membangun, bukan yang merusak. Jangan gadaikan masa depan kita demi ambisi kelompok tertentu. Empat orang ini sudah terlalu banyak menyebarkan kebencian dan disinformasi, ” ujar Henock.
Henock juga mengajak pemuda Papua untuk fokus pada pendidikan, usaha produktif, dan ikut terlibat dalam pembangunan desa.
Penangkapan Ini Persempit Ruang Gerak Separatis
Aparat keamanan menyampaikan bahwa penangkapan ini diharapkan dapat menekan penyebaran paham separatis dan mempersempit ruang gerak OPM di wilayah Yahukimo. Aparat juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Warga Yahukimo Bersatu Menolak Separatisme
Peristiwa ini memperkuat posisi masyarakat Yahukimo yang kini semakin tegas menyatakan penolakan terhadap OPM dan segala bentuk kekerasan. Warga menegaskan keinginan mereka untuk hidup damai, aman, dan membangun masa depan Papua yang lebih sejahtera.
“Papua bukan ladang konflik, tapi tanah harapan. Kami akan jaga tanah ini dari pengaruh yang hanya membawa kehancuran, ” tutup Elias Heluka. (Apk/Red1922)