EO Dinilai Kurang Profesional, Tribun Utama Festival Bunga dan Buah di Berastagi Nyaris Ambruk

19 hours ago 3

KARO - Suksesnya event Festival Bunga dan Buah (FBB) tahun 2025 yang digelar selama tiga hari di Open Stage Taman Mejuah-juah Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyisakan berbagai kisah buruk yang tak sedap didengar.

Pasalnya, Event Organizer (EO) selaku penyedia jasa dan yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan acara  mulai dari Kamis 31 Juli - Sabtu 02 Agustus dinilai kurang profesional atau belum mampu.

Buktinya, Tribun Utama FBB sebagai area tempat duduk para pejabat penting atau Very Important Person (VIP), disebut nyaris 'Ambruk' atau 'Roboh'.

Wakil Menteri (Wamen) Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Giring Ganesha Djumaryo S.I, Kom, Gubernur Sumut Bobby Nasution SE, MM, Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Antonius Ginting M.Kes dan seluruh Forkopimda, terlihat berdiri meninggalkan area tempat duduk.

Kejadian itu sempat sedikit gaduh, bahkan Bupati Karo juga tampak agak sedikit malu dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tamu VIP dan para undangan.

Nah, dugaan ketidakprofesionalnya EO, dibenarkan juga oleh sejumlah wartawan. Bahkan salah seorang staff Kejari Karo sempat keceplosan bercerita mengenai hal itu.

"Bos kami aja langsung keluar, lantai panggung udah bunyi dan goyang seperti mau jebol kebawah, " ujar salah seorang staf Kejari Karo yang katanya saat itu sedang mendampingi Kepalanya. 

Selain itu, pemenang karnaval mobil hias yang diumumkan dan telah diberikan plakat oleh Bupati Karo, juga terjadi kegaduhan. Kesalahan teknis penyebutan nama pemenang, terkesan disengaja yang membuat peserta menjadi malu.

Seperti terlihat ditampilan layar screen diatas panggung saat itu. Panitia telah menyebut jika pemenang Harapan I Mobil Hias yakni kontingen BPJS Kesehatan. Namun nyatanya bukan BPJS Kesehatan yang menang melainkan Aron Karo.

Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Karo, Munarta Ginting, SP, Selasa (05/08-2025) mengatakan jika kesalahan teknis yang terjadi merupakan kesalahan pihak Event Organizer (EO).

"Masalah kesalahan itu sudah selesai diklarifikasi dengan pihak BPJS Kesehatan. Terkait pemenang lomba discreen adalah kesalahan pihak EO, bukan kita. Kan mereka EOnya, " ujarnya singkat.

Karena, sambungnya lagi, seharusnya kontingen Aron Karo pemenang Harapan 1 mobil hias dengan nomor 012. Tapi yang ditampilkan EO discreen adalah BPJS Kesehatan dengan nomor 010.

"Pemenangnya memang sudah benar yakni Aron Karo. Mereka yang salah teknis tampilkan discreen, " tutup Kadis.

Sementara Event Organizer (EO) PT Cipta Aksi Bersama, Andre Ginting membantah kesalahan teknis tersebut dialamatkan ke pihaknya. Ia menyebut kesalahan itu, murni kesalahan dari panitia (Disbudporapar). 

"Merekalah yang salah. Karena kami hanya menerima hasil ketikan dari orang dinas. Jadi jangan bilang kami gak profesional. Akan kami tuntut itu, " ujarnya terkesan angkuh, Selasa (05/08-2025) sekira pukul 13:00 WIB melalui sambungan WhatsApp.

Dikatakannya lagi, jika masalah tersebut sudah langsung diselesaikan di belakang panggung. "Jadi gak ada lagi masalah. Sebab orang dinas yang ketik. Kita hanya membaca. Itu yang mereka ketik, itu juga yang kami baca, " ujar Andre membela diri.

Untuk diketahui, PT Cipta Aksi Bersama merupakan perusahan pemenang tender pelaksanan kegiatan Festival Bunga dan Buah Tahun 2025 di Kabupaten Karo.

Perusahan yang beralamat di Jakarta, tepatnya di Jalan KH Muhasyim Buntu No.9, Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan ini dipercayakan sebagai Event Organizer FBB, dengan nilai pagu Rp1.074.174.960, yang bersumber dari APBD.

Harga Penawaran tender PT Cipta Aksi Bersama yakni Rp799.250.032, 76 hanya selisih Rp37.351.083, 14 dengan CV J&M yang beralamat di Kabanjahe. CV J&M melakukan penawaran Rp761.898.949, 62.

Menanggapi kesalahan EO FBB 2025 yang terjadi, merupakan kesalahan yang harus dihindari. Sebab menyelenggarakan suatu acara bukan sekadar soal menjalankan rencana.

Dibalik gemerlapnya panggung dan keramaian penonton, ada banyak tantangan atau kendala yang harus dihadapi dan dipertanggungjawabkan.

Kesalahan kecil mungkin bisa dimaklumi. Namun kesalahan mengecewakan peserta dan tamu undangan, merupakan kesalahan besar yang bisa mengguncang reputasi EO.

(Anita Theresia Manua)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |