TANGERANG - Insiden tidak menyenangkan terjadi di Kantor Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Senin, 10 Maret 2025. Seorang oknum Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) Pemerintahan Desa diduga mengeluarkan kata-kata intimidatif terhadap seorang wartawan yang sedang melakukan konfirmasi terkait kegiatan saluran air drainase (udith) di Desa Rawaboni.
Kejadian bermula ketika wartawan tersebut melakukan wawancara dengan oknum Kasie Binwas, yang memiliki tugas dan fungsi dalam pembinaan serta pengawasan pemerintahan desa. Setelah wawancara selesai, wartawan meminta izin untuk memuat hasil wawancara tersebut dalam berita. Namun, respons yang diterima justru di luar dugaan.
"Eh begitu tuh luh itu jahat yh, jangan jahatlah jadi orang mah, " ucap oknum Kasie Binwas dengan nada emosi, menunjukkan ketidaksetujuannya untuk menjadi narasumber.
Tindakan oknum pejabat publik ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Aktivis senior, Tommy, angkat bicara dan menyayangkan perilaku tidak pantas yang ditunjukkan oleh oknum pejabat tersebut.
"Seharusnya seorang yang menjadi pejabat publik itu harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, sebagai contoh di masyarakat, " tegas Tommy.
Tommy mendesak Bupati Kabupaten Tangerang untuk memberikan teguran dan sanksi tegas kepada oknum pejabat tersebut. Ia juga berencana melaporkan kejadian ini kepada Bupati dan Dinas Kepegawaian agar sanksi administratif segera diberikan.
Peran dan Tanggung Jawab Binwas Kecamatan
Sebagai informasi, Binwas kecamatan memiliki peran penting dalam mengawasi dan membina kegiatan pemerintahan desa. Tugas mereka meliputi:
* Mengawasi dan membina kegiatan pemerintahan desa agar berjalan lancar dan tertib.
* Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
* Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
* Menginventarisasi permasalahan.
* Memfasilitasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa.
Perilaku pejabat publik, khususnya Binwas kecamatan, menjadi sorotan karena mereka memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pemerintahan desa berjalan dengan baik dan transparan. Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat publik untuk selalu menjaga etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. (Akb/Spyn)