Evaluasi Konstruksi Ponpes Segera Dilakukan Pascabencana Sidoarjo

1 month ago 23

SIDOARJO - Tragedi yang menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memicu respons cepat dari pemerintah. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan bahwa evaluasi mendalam terhadap aspek konstruksi seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia akan segera dilaksanakan. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, guna memastikan keamanan dan ketertiban dalam pembangunan fasilitas pendidikan keagamaan.

"Semua pondok pesantren akan kita evaluasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, " ujar Dody Hanggodo saat berada di posko tim penyelamat gabungan di lokasi runtuhnya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Senin (06/10/2025).

Kementerian Pekerjaan Umum tidak akan bekerja sendiri dalam upaya krusial ini. Kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan lain, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, serta pemerintah daerah setempat, akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap pembangunan pondok pesantren di seluruh penjuru negeri benar-benar mematuhi regulasi yang berlaku dan terjamin keamanannya. Ini adalah komitmen bersama untuk melindungi santri dan seluruh warga pondok.

Menyikapi insiden nahas yang menimpa Ponpes Al Khoziny, Dody Hanggodo mengakui bahwa saat ini pihaknya belum dapat memberikan komentar lebih rinci mengenai penyebab pasti runtuhnya bangunan tiga lantai tersebut. Fokus utama seluruh pihak yang terlibat saat ini adalah upaya penyelamatan dan evakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.

"Semua akan dievaluasi setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai, " tegasnya, menunjukkan prioritas pada keselamatan jiwa.

Lebih lanjut, Dody memastikan bahwa Kementerian PUPR akan mengidentifikasi dan melakukan perbaikan di berbagai aspek yang dinilai perlu, demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pencegahan adalah kunci utama untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap keamanan fasilitas pendidikan.

Data terbaru dari Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) per Senin (6/10) pukul 19.00 mencatat angka duka yang mendalam: 63 korban dinyatakan meninggal dunia, di mana enam di antaranya adalah bagian tubuh yang tidak utuh. Dari total 167 korban yang berhasil dievakuasi, 104 orang dilaporkan selamat. Namun, berdasarkan penilaian cepat di lapangan, pihak berwenang memprediksi masih ada sekitar 10 korban yang tertimbun reruntuhan dan pencarian mereka masih terus berlangsung. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |