Festival 5 Danau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Mahyeldi dan Kemenparekraf Apresiasi Inovasi Pariwisata Kabupaten Solok

5 hours ago 2

SOLOK – Gelaran Festival 5 Danau 2025 di Kabupaten Solok resmi ditutup pada Sabtu (11/10/2025) oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di kawasan wisata Alahan Panjang Resort. Acara penutupan berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan, menandai suksesnya festival pariwisata unggulan yang digelar selama tiga hari, 9–11 Oktober 2025.

Turut hadir dalam kesempatan itu Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, Sekda Medison, Ketua TP PKK Ny. Nia Jo Firman Pandu, unsur Forkopimda, Dirut Bank Nagari Gusti Candra, para Kepala OPD, tokoh masyarakat, pelaku UMKM, serta ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan luar provinsi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang diwakili oleh Sekretaris Deputi Bidang Pemasaran, Nova Arisne, memberikan apresiasi atas keberhasilan Kabupaten Solok menyelenggarakan festival berskala nasional tersebut. “Ini merupakan tahun kedua Festival 5 Danau masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN). Kabupaten Solok memiliki potensi wisata kelas dunia. Lima danau yang menjadi ikon festival ini tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan ekonomi yang luar biasa, ” ujar Nova.

Ia menyebut Festival 5 Danau adalah contoh nyata bagaimana ekonomi kreatif dapat tumbuh dari daerah melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri. “Kemenparekraf berkomitmen mendukung promosi destinasi wisata Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Solok. Kami akan memperkuat branding, pelatihan pelaku UMKM, serta pengembangan desa wisata agar manfaat ekonominya dirasakan langsung oleh masyarakat, ” tambahnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Solok yang konsisten menyelenggarakan Festival 5 Danau setiap tahun. “Kegiatan ini telah menjadi ikon pariwisata Provinsi Sumatera Barat dan layak dijadikan agenda nasional. Festival 5 Danau bukan sekadar ajang promosi wisata, tetapi juga bukti nyata sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam membangun pariwisata berbasis masyarakat, ” ujar Mahyeldi.

Gubernur juga berharap agar kegiatan ini terus dikembangkan dengan inovasi baru setiap tahunnya agar mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival tersebut. “Festival ini adalah wujud kebanggaan kami terhadap potensi luar biasa yang dimiliki Kabupaten Solok. Lima danau yang menjadi ikon festival adalah simbol kekayaan alam, budaya, dan kebersamaan masyarakat Solok, ” kata Jon Firman Pandu.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Solok akan terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar Festival 5 Danau dapat menjadi agenda wisata nasional bahkan internasional. “Ke depan, kami ingin menjadikan Festival 5 Danau sebagai agenda wisata nasional yang mendunia dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, ” tegasnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan, Festival 5 Danau 2025 menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti lomba perahu tradisional, festival kuliner khas Solok, pameran UMKM dan ekonomi kreatif, pertunjukan seni budaya, parade wisata lima danau, serta konser musik daerah.

Acara penutupan berlangsung megah dengan tarian kolosal dan penampilan musik tradisional Minangkabau, yang menutup rangkaian kegiatan dengan suasana meriah dan penuh rasa syukur.

Dengan berakhirnya Festival 5 Danau 2025, Pemerintah Kabupaten Solok berharap kegiatan ini mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif, memperkuat branding pariwisata daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. “Setiap tahun Festival 5 Danau harus menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat dan wisatawan. Kami ingin menjadikannya sebagai wadah semangat kebersamaan, pelestarian budaya, dan penggerak ekonomi kreatif yang berkelanjutan, ” tutup Bupati Jon Firman Pandu.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |