BANYUMAS - Dalam suasana yang penuh khidmat dan sarat makna, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyumas menggelar Doa Kebangsaan Bersama, bertempat di Pendopo Si Panji Purwokerto, Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan ini digelar sebagai wujud nyata upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mempererat tali silaturahmi lintas iman, serta meneguhkan semangat kebersamaan dalam membangun Banyumas yang damai dan berkeadaban.
Kegiatan diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Sekretariat Daerah, dengan dukungan penuh Bakesbangpol dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai konseptor doa lintas iman.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Banyumas H. Sadewo Tri Lastiono, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701/Banyumas, serta jajaran Forkopimda lainnya.
Turut mendampingi pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Inspektur Daerah, Kepala Bakesbangpol, dan pimpinan perangkat daerah.
Doa kebangsaan ini juga dihadiri para tokoh agama dan pemuka masyarakat lintas keyakinan, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), FKUB, FPK, FKDM, Forum Banyumas Eling (FBE), serta pimpinan ormas kebangsaan dan sosial kemasyarakatan, di antaranya Pemuda Pancasila, PPAD, PEPABRI, GMBI, GRIB Jaya, Harimau, GPP, PPDI, dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Keterlibatan rektor dan pimpinan BEM dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku), Universitas Amikom, dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) serta awak media, menjadi simbol hadirnya generasi muda dalam semangat kebangsaan.
Dalam sambutannya, Bupati Banyumas H. Sadewo Tri Lastiono mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meneguhkan tekad membangun Banyumas dengan semangat persatuan, sinergi, dan gotong royong.
“Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa kebersamaan, tidak ada kemajuan tanpa sinergi. Pemerintah daerah tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, ” tutur Bupati dengan nada teduh namun penuh keyakinan.
Ia menegaskan, Banyumas harus menjadi rumah bersama yang damai dan produktif, rumah yang hangat oleh semangat gotong royong, sejuk karena kerukunan, dan tumbuh karena kolaborasi.
“Menjaga Banyumas agar tetap aman, tentram, sejuk, dan nyaman bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi tugas kita semua. Mari kita rawat kebersamaan ini dengan saling menghormati, saling membantu, dan menebar kebaikan, ” imbuhnya penuh harap.
Doa bersama lintas iman dipimpin secara berurutan oleh perwakilan Penghayat Kepercayaan, Konghucu, Hindu, Buddha, Katolik, Kristen, dan Islam, yang melantunkan doa dengan bahasa dan keyakinan masing-masing. Langit Banyumas sore itu seolah menyatu dalam satu getar yang sama, getar doa untuk keselamatan bangsa, kedamaian negeri, dan kemakmuran masyarakat.
“Semoga semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong senantiasa menyala di hati setiap warga Banyumas, ” tutup Bupati dalam doa penutup yang menggema lirih namun menggetarkan.
Dikesempatan itu Kepala Kemenag Banyumas H. Ibnu Asaduddin, kepada awak media menuturkan, bahwa Kegiatan itu menegaskan komitmen Forkopimda Banyumas dalam mendorong penguatan nilai kebangsaan melalui harmoni lintas agama dan sosial.
"Meski berbeda keyakinan dan pandangan, seluruh elemen masyarakat berdiri dalam satu barisan doa dan cita-cita, membangun Banyumas dengan hati, menjaga Indonesia dengan cinta, " tutur Ibnu yang religius juga humanis.
Dari Pendopo Si Panji, Banyumas mengirim pesan damai ke seluruh penjuru negeri, Satukan iman, kuatkan persaudaraan, dan langitkan doa untuk Indonesia yang rukun, aman, dan sejahtera.
(Djarmanto-YF2DOI)