Gelar Bimtek Kewirausahaan di Bukittinggi, Asril, SE Dorong Kopi Jadi Ikon Ekonomi Sumbar

2 months ago 28

Bukittinggi — Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi NasDem, Asril, SE, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemandirian petani kopi serta menjadikan kopi sebagai ikon ekonomi baru Sumatera Barat. Melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) yang diusulkannya, Asril menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kapasitas Kewirausahaan bagi komunitas kopi, yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluh Pertanian (BPPP) Disbuntanhort Provinsi Sumbar, Kota Bukittinggi, pada Senindan Selasa, 14—15 Juli 2025.

Bimtek ini diikuti oleh puluhan petani kopi, pelaku UMKM, serta komunitas kopi dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar. Peserta mendapatkan pembekalan lengkap mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik budidaya, pemanenan, pengolahan pascapanen, pengemasan produk turunan, hingga legalitas usaha dan sertifikasi halal.

Dalam sambutannya, Asril menekankan pentingnya kopi sebagai kekuatan ekonomi baru Sumatera Barat.

 "Kenapa saya pilih kopi? Karena kopi bisa tumbuh di mana saja, dan bisa kita anggap sebagai tabungan jangka panjang. Potensinya besar. Sekarang kopi Gayo sudah dibooking Amerika dan Eropa. Kalau petani kita kompak dan saling berbagi ilmu, kualitas kopi Sumbar juga bisa tembus pasar ekspor, " ungkapnya.

Asril juga menyoroti rendahnya tingkat produksi lokal di daerah-daerah niaga seperti Bukittinggi dan Agam.

 "Bukittinggi dan Agam ini dikenal sebagai kota pedagang. Tapi faktanya, masih banyak produk yang tidak kita produksi sendiri. Untuk bertahan hari ini, kita tidak bisa pasif. Kita harus kreatif, inovatif, dan berani menguasai pasar, " tegasnya.

Lebih jauh, Asril mendorong agar kopi tidak hanya menjadi komoditas, tapi juga bagian dari industri pariwisata yang memperkuat identitas lokal.

 "Bayangkan kalau kampung kita jadi destinasi wisata kopi. Wisatawan bisa melihat langsung proses tanam hingga pengolahan, sambil menikmati pemandangan alam. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga soal kebanggaan sebagai masyarakat Sumbar, " katanya penuh semangat.

Selain itu, Asril menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan perkebunan dan bisnis kopi di Bukittinggi dan Agam, termasuk dalam memperbaiki infrastruktur pendukung.

 "Sesuai dengan tujuan kita, kita ingin membangun perkebunan dan bisnis kopi di Bukittinggi dan Agam. Berkaitan dengan akses jalan, kita bisa melanjutkan dengan proposal agar infrastruktur mendukung penuh pengembangan kopi, " kata Asril.

Asril juga mendorong agar generasi muda ikut aktif menggerakkan usaha kopi, salah satunya melalui koperasi.

"Kita berharap tokoh pemuda seperti Fikri Kurnia berada di garda terdepan untuk membangun koperasi kopi ini. Kita juga optimis, melalui Bapak Prabowo yang sudah menyiapkan dana Rp400 triliun untuk koperasi, peluang pengembangan usaha kopi akan semakin besar, " ungkapnya penuh optimisme.

Dukungan dari Tokoh Daerah

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh legislatif dan pemerintahan, termasuk Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Agam, Drs. Ais Bakri, MM, yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Asril.

 "Langkah Pak Asril ini luar biasa. Bimtek seperti ini sangat membantu petani agar lebih mandiri dan membuka peluang usaha baru. Kita mendukung penuh agar kopi menjadi kekuatan ekonomi rakyat, " ujar Ais Bakri.

Perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Niko, juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi mendukung pembiayaan UMKM melalui program Simamar (Subsidi Margin Marandang), yakni subsidi bunga pinjaman di Bank Nagari hingga 0 persen selama satu tahun.

 "Kami berharap petani dan pelaku UMKM jangan hanya jalan di tempat. Gunakan fasilitas pembiayaan ini untuk mempercepat pengembangan usaha kopi, " katanya.

Dukungan dari Pemerintah Kota Bukittinggi

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, Mihandrik, juga hadir memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Asril dalam mendorong sektor kopi sebagai salah satu potensi ekonomi utama di Bukittinggi.

"Kami di Pemerintah Kota Bukittinggi sangat serius dalam pemberdayaan UMKM, khususnya usaha mikro dan menengah. Ini tidak bisa diabaikan karena menjadi penyangga utama perekonomian daerah, " ujar Mihandrik.

Ia menjelaskan, setiap tahun Pemko Bukittinggi terus meningkatkan kapasitas UMKM dengan menggandeng berbagai mitra, termasuk BUMN. Dukungan itu diwujudkan melalui pelatihan digital marketing, pendampingan usaha, serta pembinaan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

 "Setiap tiga bulan kami mencetak 75 wirausaha pemula yang dilatih secara teori dan praktik, lalu diberikan pendampingan hingga bisa berkembang. Ini sejalan dengan program seribu startup yang diusung Pak Wali Kota Ramlan Nurmatias, SH, " jelas Mihandrik.

Ia juga mencontohkan keberhasilan program kopi keliling di Bukittinggi yang kini sudah memiliki delapan barista binaan.

 "Saat ini sudah ada delapan barista kopi keliling yang kami bantu dari sisi pembiayaan modal, dengan subsidi bunga melalui kerja sama dengan BPR Jam Gadang. Mereka juga kami bekali digital marketing agar bisa mempromosikan produk melalui media sosial, " ungkapnya.

Menurut Mihandrik, usaha kopi keliling tersebut kini mampu memproduksi hingga 300 cup per hari dengan berbagai varian rasa yang disukai masyarakat.

 "Alhamdulillah, sekarang mereka berkembang pesat. Rasa kopi yang beragam membuat orang ketagihan. Ini bukti bahwa kalau ekosistem bisnis dibangun dengan baik, UMKM kita bisa maju dan jadi kebanggaan, " tutup Mihandrik.

Kehadiran Legislator Kota Bukittinggi

Selain Asril SE dan Ais Bakri, hadir pula sejumlah anggota DPRD Kota Bukittinggi, yakni:

Zulhamdi Nova Candra, Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi,

Neni Anita, Anggota DPRD Kota Bukittinggi,

M. Taufik, Anggota DPRD dari Fraksi NasDem.

Kehadiran para legislator ini memperlihatkan sinergi dan semangat bersama untuk memajukan sektor kopi sebagai sumber ekonomi baru dan penguatan identitas Sumatera Barat.

Melalui Bimtek ini, Asril SE berharap lahir generasi petani kopi Sumbar yang tidak hanya andal di kebun, tetapi juga mampu mengolah dan memasarkan produk kopi hingga menembus pasar nasional dan internasional.

 "Mari kita wujudkan bersama: kopi Sumbar sebagai ikon ekonomi baru. Sudah saatnya kita jadi tuan di negeri sendiri, dan pahlawan ekonomi bagi generasi masa depan, " pungkas Asril.

( Lindafang / IndonesiaSatu.co.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |