Kediri - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan hari ketiga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri yang menempati sementara Gedung Balai Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (BPK-ASN) Desa Bulusari Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (16/7/2025) pukul 15.00 WIB.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito menyampaikan, yang pertama menyiapkan apa yang menjadi program pemerintah pusat, dengan kerja keras Gubernur Jawa Timur memantau kami yang ada di Tingkat Kota dan Kabupaten di absen melalui grup.
" Tidak hanya, perkembangan program sekolah rakyat saja, tetapi juga program Koperasi Desa Merah Putih yang dalan arti dilombakan, " ucapnya.
Mas Dhito menuturkan Alhamdulillah ini kunjungan dari Gubernur Jatim ke-9 sekolah rakyat di Kabupaten Kediri. Beliau baru tiga hari sudah keliling berkunjung 9 sekolah rakyat di beberapa daerah. "Insya Allah, salah satu sekolah rakyat di Kabupaten Kediri yang fasilitas umumnya lengkap dan layak, " ungkap Mas Dhito.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, saya sudah keliling sekolah rakyat di beberapa daerah. Saya melihat bahwa Bupati Kediri ini punya komitmen memuliakan anak-anak Kediri terutama keluarga yang kurang mampu.
"Setelah saya melihat-lihat gedung SRMA 24 ini ruang kelasnya bagus, kamar ber AC, kamar mandi mungkin lebih mewah dari kamar mandi rumah saya. Dan, fentilasinya juga luar biasa dan kantin sekolah disini seperti kantin berstandar sekolah Internasional, " ucapnya.
Khofifah menuturkan bahwa anak-anak yang kurang mampu di Kab Kediri mampu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembelajaran di SRMA Kab Kediri. Saya juga mengusulkan kepada Bupati Kediri untuk anak-anak disini dekat Pare yang terkenal kampung inggris bisa diberi pembelajaran bahasa inggris, pada hari-hari tertentu, sehingga anak-anak lulusan disini bahasa inggrisnya fasih.
"Hal ini merupakan kekutaan sekolah berasrama dimana pendidikan karakter punya tempat aula yang besar sehingga cukup leluasa bisa dibangun oleh wali asih dan wali asramanya, " ujarnya.
Ia menyarankan agar ruang aula yang luas bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk TNI, POLRI, dan pejabat daerah, untuk memotivasi para siswa meraih cita-cita, sehingga bisa menjadi penguat untuk menggapai cita-citanya.
Gubernur juga meminta pilar-pilar sosial ikut membantu disemangati siswa siswi disini sebagai penerus untuk Indonesia Emas 2045. .
Saya tadi sempat tanya cita-citamu apa ? cita-citanya menjadi pengusaha. Mudah-mudahan jadi pengusaha yang sukses. Ada lagi yang saya tanya cita-citamu apa ? jadi dokter spesialis bedah jantung, luar biasa mudah-mudahan semua cita-citanya tercapai.
Gubernur juga berpesan kepada seluruh wali murid tolong anaknya didorong agar semangat belajarnya.
Secara simbolis Gubernur Jatim memberikan 100 pasang sepatu sekolah dan paket perlengkapan sekolah kepada siswa Sekolah Rakyat, serta penyerahan bantuan sosial lainnya yakni, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Bantuan Sosial kepada Lansia (PKH Plus), Bantuan Langsung Tunai Buruh Pabrik Rokok, Bantuan Kewirausahaan Inklusif & Produktif (KIP) Putri Jawara dan KPM Jawara, Alat Bantu Mobilitas bagi Lanjut Usia, Bantuan Operasional Pendamping PKH, Tali Asih bagi TKSK dan Tagana.
Hadir juga Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Kepala Dinas Sosial Kab Kediri Ariyanto, Pimpinan OPD Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kab Kediri, Pimpinan OPD Kab Kediri, hingga Perwakilan Bank Jatim, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Dra.Restu Novi Widiani, MM, Kepala Disnakertrans Prov Jatim Sigit Priyanto, Kacabdin Prov Jatim Wilayah Kediri Adi Prayitno, Kepala SRMA 24 Kediri Fadeli, Kejari Kab Kediri, Polisi dan TNI.
Turut hadir juga Wara Sundari Reni Prama Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PDI, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Wakil Ketua DPRD Kab Kediri Ketut Gutomo dan ratusan wali murid.