BARRU - Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari menghadiri pesta adat Mattojang dan Mappadendang, di lapangan monumen nasional Paccekke, Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, pada Rabu malam (10/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Barru Andi Ina mengungkapkan rasa bangga atas keberlangsungan acara adat yang sarat makna dan nilai budaya tersebut.
“Saya merasa bangga karena Mattojang telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Ini menjadi kebanggaan besar bagi masyarakat Barru. Mari kita terus jaga dan lestarikan tradisi luhur ini, ” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan pentingnya publikasi kegiatan adat sebagai bagian dari pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Desa Paccekke yang kini ditetapkan sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Barru.
“Saya mohon dukungan para mahasiswa dan media untuk menyebarkan kegiatan ini lebih luas melalui media sosial. Ambillah dokumentasi yang menarik agar semakin banyak orang yang tertarik datang ke Barru, ” tambahnya.
Meski tidak dapat bermalam hingga acara puncak keesokan harinya karena adanya undangan mendadak dari Menteri Dalam Negeri di Makassar, Bupati tetap menyempatkan diri mengikuti prosesi dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Ia juga ikut mencoba permainan tradisional Mattojang dan mengambil bagian dalam kegiatan Mappadendang.
Sementara itu, Kepala Desa Paccekke, Muhammad Dahlan, S.Sos., M.Si, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati dan seluruh jajaran.
Ia menjelaskan bahwa perpaduan kegiatan Mattojang dan Mappadendang merupakan kekayaan budaya khas Paccekke yang tidak dimiliki daerah lain.
“Di desa ini berdiri Monumen Nasional Paccekke yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Di akhir pada tahun 1947, Jenderal Soedirman memberikan mandat pembentukan TRI yang menjadi cikal bakal TNI di Sulawesi, ” terangnya.
Selain kekayaan budaya, Desa Paccekke juga dikenal dengan potensi UMKM lokal serta objek wisata Embung Paccekke.
Dalam kesempatan tersebu Kades juga menyarankan agar kegiatan Napak Tilas sejarah perjuangan TNI dapat dilaksanakan secara rutin, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Barru dan kerja sama Pangdam XIV/Hasanuddin.
“Kami ingin memperkuat nilai sejarah ini, khususnya di kalangan generasi muda. Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati bisa mendorong realisasi kegiatan napak tilas tersebut, ” imbuhnya.
Puncak kegiatan malam itu dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional, partisipasi masyarakat, serta keterlibatan langsung para pejabat yang turut serta mencoba ayunan tradisional Mattojang dan menumbuk padi dalam acara Mappadendang.
Kemungkinan besar, pesta budaya Mattojang dan Mappadendang dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat jati diri lokal, tetapi juga mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di Barru.