Herman Djide: Empat Pilar Membangun Desa dan Menghidupkan Kelurahan

1 month ago 23

PANGKEP SULSEL - Pembangunan desa dan kelurahan adalah fondasi utama dalam menciptakan daerah yang maju dan sejahtera. Desa adalah akar kehidupan masyarakat, sementara kelurahan menjadi simpul pelayanan publik yang langsung bersentuhan dengan warga. Keduanya harus diperkuat agar pembangunan tidak hanya terpusat di kota, tetapi merata hingga ke pelosok.

Kunci keberhasilan pembangunan desa dan kelurahan terletak pada semangat. Tanpa semangat, rencana pembangunan akan mandek dan berhenti di meja perencanaan. Semangat masyarakat, aparat desa, dan pemerintah daerah harus berpadu, karena pembangunan bukan tugas satu pihak saja, melainkan hasil kolaborasi bersama.

Selain semangat, inovasi menjadi pilar penting. Dunia terus berubah dengan cepat, dan desa tidak boleh tertinggal. Inovasi dalam pertanian, pengelolaan potensi lokal, teknologi digital, hingga pelayanan publik adalah jalan agar desa dan kelurahan mampu menghadapi tantangan zaman serta meningkatkan daya saing.

Namun, inovasi tidak akan bermakna tanpa keikhlasan. Ikhlas berarti membangun tanpa pamrih, mengabdi dengan niat tulus untuk kesejahteraan rakyat. Keikhlasan membuat pemimpin dan masyarakat tidak mudah goyah oleh godaan kepentingan pribadi. Dengan ikhlas, pembangunan menjadi pengabdian, bukan sekadar proyek.

Di sisi lain, tanggung jawab adalah tiang yang mengokohkan. Setiap amanah pembangunan harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan komitmen. Tanggung jawab memastikan program yang dicanangkan tidak hanya selesai di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Jika keempat pilar ini digabungkan, maka desa dan kelurahan akan menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan. Semangat akan menggerakkan, inovasi akan menuntun, ikhlas akan memurnikan, dan tanggung jawab akan menjaga konsistensi. Inilah kunci membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Pembangunan desa dan kelurahan juga harus memperhatikan kearifan lokal. Setiap wilayah memiliki potensi khas, baik dalam sumber daya alam maupun budaya. Mengangkat kekuatan lokal berarti menjaga identitas sambil mengolahnya menjadi sumber ekonomi baru. Dengan begitu, pembangunan tidak akan mengikis budaya, melainkan memperkuatnya.

Selain itu, partisipasi masyarakat menjadi syarat utama. Tanpa keterlibatan rakyat, pembangunan akan kering dan sulit bertahan. Gotong royong, musyawarah, dan keterbukaan menjadi ciri khas desa dan kelurahan yang harus terus dipertahankan. Dengan partisipasi aktif, rasa memiliki terhadap hasil pembangunan akan semakin kuat.

Akhirnya, membangun desa dan menghidupkan kelurahan bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga membangun manusia. Pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial harus menjadi prioritas. Jika manusianya unggul, maka pembangunan fisik akan lebih mudah diikuti. Empat pilar tadi—semangat, inovasi, ikhlas, dan tanggung jawab—adalah cahaya yang menuntun langkah menuju desa dan kelurahan yang maju, mandiri, dan bermartabat.

Pangkep 2 Oktober 2025

Herman Djide 

Pimpinan Redaksi Media Indonesia Satu Perwakilan Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |