Iman Adinugraha Teguhkan Persatuan di Hari Kesaktian Pancasila: Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Cisolok

2 hours ago 3

Cisolok, Sukabumi. Dalam semangat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Komisi VII, Iman Adinugraha, hadir di Kecamatan Cisolok untuk menyampaikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Sebagai anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Iman memiliki mandat untuk menyebarluaskan nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini digelar atas undangan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan diikuti oleh masyarakat dari 13 desa di wilayah tersebut.

“Ya, ini adalah sosialisasi Empat Pilar. Ini adalah acara Empat Pilar MPR RI. Saya diundang oleh para pendamping PKH, Program Keluarga Harapan, Kecamatan Cisolok. Jadi, ada 13 desa di Kecamatan Cisolok ini, ” ucapnya, Rabu, 1 Oktober 2025.

Sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Iman memaknai kegiatan ini sebagai bagian dari tanggung jawab politik dan sosial untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di akar rumput. Acara tersebut turut dihadiri dari Dinas Sosial, Camat Cisolok, Polsek Cisolok, Koramil Cisolok, serta para pendamping PKH dan tamu undangan lainnya.

“Tadi dengan penerima manfaatnya juga. Alhamdulillah, tadi kita melaksanakan sosialisasi kebangsaan Empat Pilar. Acaranya berjalan dengan baik, ” katanya.

Dalam kapasitasnya sebagai anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi membidangi Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Sarana Publikasi pentingnya stabilitas sosial sebagai fondasi pembangunan nasional. Ia menyampaikan bahwa nilai-nilai kebangsaan harus ditanamkan secara konsisten di seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas desa.

“Kita memberikan pemahaman bagaimana nilai-nilai kebangsaan ini perlu ditanamkan di setiap kelompok masyarakat sampai ke desa-desa agar bangsa kita ini semakin rukun, damai, sehingga apa yang kita cita-citakan, apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa menjadi bangsa Indonesia yang maju, sejahtera, itu bisa segera terwujud, ” tuturnya.

Sebagai tokoh yang aktif membina masyarakat melalui jalur politik dan edukasi, Iman memastikan kegiatan ini dirancang interaktif. Ia melibatkan ibu-ibu PKH dalam sesi kuis kebangsaan untuk mengukur pemahaman mereka terhadap Empat Pilar.

“Tadi kan ibu-ibu, kebanyakan ibu-ibu, ibu-ibu PKH. Jadi, ibu-ibu tadi ada kuis juga, kan kita tes tentang bagaimana mereka pemahamannya tentang Pancasila, bagaimana mereka sudah pada fasih menyanyikan Indonesia Raya, dia paham tentang Lima Sila, dia paham tentang NKRI, dia paham tentang Bhinneka Tunggal Ika, ” jelasnya.

Iman melihat antusiasme masyarakat desa sebagai bukti bahwa nilai-nilai kebangsaan terus hidup dan tumbuh di tengah masyarakat. Sebagai legislator yang dekat dengan konstituen, ia merasa bangga dan optimis terhadap masa depan bangsa.

“Saya kira ini modal yang bagus untuk kita sebagai sebuah bangsa. Ternyata nilai-nilai itu selalu meresap di hati bangsa Indonesia sampai ke tingkat desa. Mereka itu tadi kita coba berdialog, berdiskusi, ternyata alhamdulillah mereka memahami itu, ” katanya.

“Dan saya juga cukup lega, cukup bangga, berarti apa yang selama ini sudah dilakukan itu sudah benar, bahwa masyarakat Indonesia itu memahami dan menghayati nilai-nilai Empat Pilar itu, ” tambahnya.

Dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila, Iman menyampaikan refleksi mendalam yang selaras dengan semangat acara. Ia menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, melainkan kekuatan ideologis yang telah terbukti menjaga keutuhan bangsa. Sebagai anggota Badan Sosialisasi MPR RI, ia menekankan pentingnya menjadikan momen ini sebagai penguat komitmen kebangsaan.

Iman pun menjelaskan pentingnya Momentum Hari Kesaktian Pancasila dalam memperkuat pemahaman Empat Pilar kebangsaan.

“Momentum Hari Kesaktian Pancasila ini sangat tepat untuk kita semua, terutama di Cisolok, dalam memperkuat pemahaman Empat Pilar kebangsaan. Hari ini bukan sekadar peringatan, tapi pengingat bahwa Pancasila telah terbukti sakti menjaga keutuhan bangsa kita dari berbagai ancaman ideologi dan perpecahan. Dan melalui sosialisasi ini, kita tanamkan kembali nilai-nilai itu sampai ke desa-desa, agar semangat persatuan dan kesatuan terus hidup di hati masyarakat, ” ucapnya.

Dirinya merasa bersyukur atas antusias warga masyarakat di wilayah Kecamatan Cisolok dalam mengikuti acara tersebut.

“Alhamdulillah, saya melihat langsung bagaimana ibu-ibu PKH, para pendamping, dan masyarakat Cisolok begitu antusias memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini bukti bahwa nilai-nilai itu tidak pernah hilang, justru semakin kuat. Kesaktian Pancasila bukan hanya sejarah, tapi kenyataan yang kita rasakan hari ini, ” katanya.

Sebagai legislator yang juga aktif membina generasi muda, Iman menyampaikan pesan khusus kepada Gen Z agar tidak terjebak dalam ego sektoral dan konflik horizontal. Ia menekankan bahwa masa depan Indonesia bergantung pada pemahaman dan pengamalan Empat Pilar oleh generasi penerus.

“Emang kan sekarang kurangnya gitu kan, itu sensasi kepada anak muda? Ya, untuk anak-anak muda, pahamilah Empat Pilar ini, karena Empat Pilar ini sangatlah penting ya. Apalagi Gen Z ini adalah generasi yang akan datang. Tanpa nilai-nilai dari Empat Pilar ini, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, saya yakin negara ini tidak bisa berkembang, mungkin akan hilang, ” katanya.

Bagi Iman, jika Gen Z ini memahami itu, serta menghayati itu, terkait Pancasila dan Empat Pilar Kebangsaan, saya optimis bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju.

“Tapi kalau Gen Z ini memahami itu, menghayati itu, saya optimis bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju. Generasi muda yang memahami tentang nilai-nilai Empat Pilar tadi itu, saya kira bangsa ini akan menjadi bangsa besar. Jangan sampai Gen Z, penerus kita, masa depan, apalagi kita sudah canangkan Indonesia Emas di 2045, ” tegasnya.

Iman pun berharap Gen Z harus memahami ini. lepaskan ego sektoral, ego daerah, ego pribadi, hilangkan tawuran antarsesama anak bangsa, dan sesuatu yang merugikan dan melanggar UU kita, Iman mengajak menatap masa depan yang lebih baik dengan harapan yang baik.

“Karena saya kira Gen Z harus memahami ini. Jadi, lepaskan ego sektoral, lepaskan ego daerah, lepaskan ego pribadi, hilangkan tawuran antarsesama anak bangsa, antarsesama siswa. Saya kira kalau memahami nilai-nilai ini, saya rasa tidak akan ada lagi tawuran pelajar, gesekan kelompok, perbedaan agama yang membuat keributan, ” tutupnya.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |