Jakarta Siaga Banjir Rob, 609 Pompa Stasioner dan 573 Pompa Mobile Disiapkan

3 weeks ago 12

JAKARTA - Menghadapi ancaman banjir rob, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah mengambil langkah sigap. Sebanyak 609 unit pompa stasioner disiagakan di 209 titik strategis, terutama di wilayah Jakarta Utara yang paling rentan terhadap genangan air laut. Ini adalah upaya serius kami untuk melindungi warga pesisir.

Tak hanya mengandalkan pompa permanen, Dinas SDA juga mempersiapkan 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta. Keberadaan pompa mobile ini krusial untuk menjangkau area-area yang sulit dijangkau oleh pompa stasioner, memastikan tidak ada genangan yang terlewatkan.

“Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta, ” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara, Jumat (10/10/2025).

Selain armada pompa, sejumlah infrastruktur vital lainnya seperti rumah pompa dan pintu air juga telah dalam kondisi siaga penuh. Fasilitas-fasilitas penting ini meliputi Pintu Air Marina, Pompa/Polder Kali Asin, Pompa Ancol, Pompa Junction PIK, Pompa Muara Angke, Pompa Pasar Ikan, dan Pompa Tanjungan. Semua ini adalah bagian dari kesiapan terpadu kami.

“Dinas SDA juga menyiagakan satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali, ” kata Yursid.

Meskipun ada upaya penyiagaan ini, hasil pemodelan menunjukkan kabar baik. Berdasarkan analisis mendalam mengenai penurunan tanah, kenaikan muka air laut, elevasi pesisir, dan pola pasang surut Teluk Jakarta, wilayah utara Jakarta diprediksi aman dari potensi banjir rob pada Oktober 2025. Ini adalah hasil kerja keras dan pemantauan berkelanjutan.

Namun, Dinas SDA DKI menekankan bahwa potensi banjir pesisir atau rob tetap bergantung pada laju penurunan permukaan tanah dan efektivitas upaya penanggulangan yang terus dilakukan. Faktor alam seperti pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama (perigee) menjadi perhatian khusus.

Menanggapi potensi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada periode 8-15 Oktober 2025. Kewaspadaan adalah kunci.

“Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mengalami kondisi darurat, ” tutur Yursid. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |