Jalinan Hati di Lanny Jaya: Satgas 408/Sbh dan Jemaat Kingmi Satukan Doa untuk Damai Papua

3 hours ago 2

LANNY JAYA - Di bawah langit biru pegunungan yang sejuk, suasana khidmat menyelimuti Gereja Kingmi Kampung Nenggeagin, Distrik Nenggeagin, Kabupaten Lanny Jaya, pada Minggu (19/10/2025). Deretan seragam loreng prajurit Satgas Yonif 408/Sbh Pos Nenggeagin tampak membaur dengan jemaat gereja, menyatukan hati dalam doa dan puji-pujian.  

Momen itu menjadi gambaran nyata bagaimana TNI tak hanya hadir menjaga keamanan, tapi juga menyalakan api kebersamaan dan spiritualitas di tengah masyarakat Papua.

Suasana sederhana namun sarat makna itu menghadirkan kedamaian yang sulit dilukiskan. Lantunan lagu rohani dan doa bersama menghapus jarak antara aparat dan warga. Di tengah ibadah yang penuh keharuan, nilai-nilai persaudaraan tumbuh kuat, meneguhkan bahwa kedamaian Papua lahir dari kebersamaan yang tulus.

“Ibadah bersama ini bukan sekadar kegiatan rohani, tapi juga sarana untuk mempererat hubungan emosional antara prajurit dan masyarakat, ” ujar Serda Firman, Bintara Satgas 408/Sbh yang memimpin kegiatan tersebut.  

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa kami datang bukan sebagai tamu, tapi sebagai saudara. Kami beribadah bersama, tertawa bersama, dan menanggung beban hidup bersama, ” tambahnya dengan senyum hangat.

Selepas ibadah, halaman gereja berubah menjadi tempat berbagi canda dan cerita. Prajurit dan jemaat saling berjabat tangan, berfoto bersama, bahkan tertawa ringan menandakan lahirnya ikatan yang lebih dalam dari sekadar kedekatan fisik.

Kehadiran TNI itu meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat setempat. Pendeta Elianus Tabuni, pemimpin Gereja Kingmi Nenggeagin, menyampaikan rasa syukurnya.  

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak-bapak TNI yang telah meluangkan waktu beribadah bersama kami. Ini bukan hal kecil bagi kami. Kehadiran mereka membawa semangat, membawa damai, ” tutur Pendeta Elianus dengan nada penuh haru.  

“Saya percaya, kegiatan seperti ini membuat jemaat kami semakin rajin beribadah dan merasa diperhatikan. Kami merasa tidak sendiri, ” imbuhnya.

Menyikapi kegiatan humanis itu, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa pendekatan seperti inilah yang menjadi roh dari tugas TNI di Papua.  

“Inilah wajah sejati prajurit TNI. Mereka tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga menjaga hati rakyat, ” tegas Mayjen Lucky Avianto.  

“Kami ingin masyarakat Papua merasa bahwa TNI bukan ancaman, melainkan pelindung dan sahabat. Setiap senyum yang lahir dari kebersamaan adalah fondasi kuat bagi Papua yang damai, ” tambahnya.

Kehangatan di Gereja Kingmi Nenggeagin menjadi simbol bahwa damai bukan sekadar kata, tetapi tindakan nyata. Di tengah tantangan dan keterbatasan, prajurit TNI terus menabur kasih, memperkuat iman, dan menumbuhkan harapan menjadikan Tanah Papua bukan hanya aman, tetapi juga penuh cinta dan cahaya persaudaraan.

(Sus/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |