JAYAPURA - Tokoh Papua yang dikenal vokal, Jefrey Pagawak, kembali angkat bicara terkait eksistensi Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dalam pernyataan tegasnya kepada media lokal, ia menilai bahwa gerakan OPM saat ini telah jauh menyimpang dari semangat perjuangan rakyat, dan hanya menjadi kendaraan bagi segelintir elit yang mengejar kepentingan pribadi dan kelompok. Senin, 14 Juli 2025.
“OPM bukan lagi gerakan rakyat. Mereka hanya bergerak demi kepentingan pribadi dan kelompok kecil. Mereka tidak peduli dengan nasib rakyat Papua yang ingin hidup damai, bersekolah, dan bekerja dengan tenang, ” ujar Jefrey dengan tegas.
Dari Perjuangan Menuju Manipulasi
Jefrey menilai bahwa OPM telah kehilangan legitimasi moral dan kepercayaan dari masyarakat Papua karena berbagai tindakan brutal dan ancaman bersenjata yang justru menyasar warga sipil, termasuk guru, tenaga medis, dan warga biasa. Menurutnya, provokasi OPM yang sering dilancarkan dari luar negeri tidak mencerminkan realitas hidup rakyat Papua di dalam negeri.
“Rakyat trauma. Banyak yang terpaksa mengungsi, takut menggarap kebun, takut anak-anaknya sekolah, karena ancaman datang bukan dari negara, tapi dari mereka yang mengaku pejuang, ” tegas Jefrey.
Tokoh Adat: “Banyak yang Sadar Sudah Diperalat”
Dominggus Tebai, tokoh adat dari wilayah Laa Pago, menguatkan pernyataan Jefrey. Ia menyebut bahwa semakin banyak anggota OPM yang sadar bahwa mereka hanya dijadikan alat, bukan pejuang sejati.
“Banyak yang akhirnya kembali ke NKRI karena merasa diperalat. Tidak ada perjuangan di sana. Yang ada hanya perintah-perintah tanpa arah, yang ujung-ujungnya menyusahkan rakyat, ” kata Dominggus.
Generasi Muda Papua Ingin Maju, Bukan Berkonflik
Gelombang kesadaran juga mulai tumbuh di kalangan generasi muda Papua, yang kini lebih memilih jalur pendidikan, pembangunan ekonomi, dan kedamaian dibandingkan propaganda separatis yang menyesatkan.
Narasi OPM yang kerap menjual isu kemerdekaan, menurut banyak pihak, kini tidak relevan dengan realitas kebutuhan rakyat Papua yang mendambakan stabilitas dan kemajuan.
Penutup: Papua Butuh Pemimpin yang Membangun, Bukan Menghancurkan
Pernyataan Jefrey Pagawak dan dukungan tokoh-tokoh lainnya mencerminkan perubahan sikap masyarakat terhadap gerakan separatis. Kini saatnya, menurut Jefrey, Papua dipimpin oleh gerakan yang membangun, bukan oleh mereka yang hanya mengumbar kekerasan dan kebohongan.
“Papua butuh masa depan, bukan narasi lama yang membawa kehancuran, ” tutup Jefrey.
(Apk/Red1922)