Padang, Sumbar – Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA., menghadiri peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumatera Barat yang berlangsung di Gedung DPRD Sumbar, Rabu (1/10).
Peringatan ini dihadiri oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, Ketua DPRD Sumbar, Ketua KPI Indonesia, jajaran Forkopimda, serta pimpinan instansi vertikal. Tahun ini, perayaan mengusung tema “Bersama Membangun Sumbar Sejahtera dan Maju.”
Dalam sambutannya, Kapolda menyebut peringatan Hari Jadi Sumatera Barat adalah momentum sakral untuk mengenang sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang menjadi tonggak sejarah berdirinya Ranah Minang. Hal ini merupakan wujud kebanggaan, rasa memiliki, dan kecintaan yang tak terhingga terhadap daerah ini.
Tema yang diusung tahun ini, “Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju, ” sangat inspiratif dan relevan. “Tema ini mencerminkan semangat pembangunan yang harus terus dijaga agar berkelanjutan, terukur, dan terarah, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, ” ujarnya
Kapolda kemudian berbagi catatan refleksi dari hampir sepuluh bulan bertugas di Ranah Minang. Ia menyoroti persoalan narkoba, yang sempat menempatkan Sumbar di peringkat lima nasional pada awal 2025. Kini, peringkat itu turun ke posisi 16. Dari total 60 kilogram sabu yang beredar, 50 kilogram berhasil diungkap Polda Sumbar.
“Sumbar bukan hanya tempat peredaran, tetapi juga penyimpanan. Karena itu, perang terhadap narkoba harus dilakukan bersama. Jika ada anak kemenakan yang terjerat, laporkan, Tidak akan dihukum, tetapi kita luruskan agar masa depannya terselamatkan, ” tegasnya.
Selain narkoba, Kapolda menyoroti maraknya anak putus sekolah yang jumlahnya mencapai 7.000 di Kota Padang. Menurutnya, hal ini menjadi pintu masuk kerawanan sosial seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba. “Ini perlu kolaborasi dan sinergi bersama agar anak anak tersebut terselamatkan masa depannya, ” katanya.
Masalah penambangan tanpa izin (PETI) juga tak luput dari perhatian. Kapolda menegaskan bahwa Polri tidak hanya hadir dengan pendekatan hukum, tetapi juga mencari solusi permanen agar sumber daya alam benar-benar menghadirkan kesejahteraan. “Sesuai arahan Presiden, kekayaan alam harus memberi manfaat bagi rakyat luas, ” ucapnya.
Ia menambahkan Polda Sumbar berkomitmen untuk beradaptasi dengan tantangan ke dapan, untuk dialog dengan masyarakat akan terus diperkuat. Menurutnya, mendengar langsung aspirasi rakyat, termasuk mahasiswa, menjadi cara terbaik agar kepolisian bisa hadir sesuai kebutuhan masyarakat.
Lebih jauh, Kapolda menyampaikan tiga komitmen Polda Sumbar ke depan. Pertama, menjaga stabilitas keamanan sebagai syarat mutlak pembangunan. Kedua, mendukung program unggulan Gubernur Sumbar serta Asta Cita Presiden dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ketiga, memperkuat sinergi dengan semua pihak untuk menghadirkan kerja bersama yang nyata.
Menutup sambutannya, Kapolda mengapresiasi sinergi yang sudah terjalin antara pemerintah daerah, Forkopimda, dan seluruh elemen masyarakat.
“Di usia ke-80 tahun ini, Sumatera Barat harus menjadi sumber motivasi bagi kita semua untuk bergandengan tangan membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera. Polda Sumbar akan terus hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga penggerak kepedulian, inovasi, dan sinergi, ” tuturnya.
Dengan kolaborasi Polda Sumbar, Forkopimda, dan seluruh stakeholder terkait, situasi di Sumatera Barat hingga saat ini tetap terjaga aman dan kondusif.
“Dengan dukungan semua pihak, mari kita wujudkan Sumatera Barat yang aman, sejahtera, dan maju, sebagai bagian dari cita besar Indonesia Emas 2045, ” pungkas Kapolda.