Kasum TPNPB-OPM Akui Kekacauan Internal, Tokoh Papua Serukan Jalan Damai

4 hours ago 3

PAPUA - Gelombang kegelisahan tengah mengguncang tubuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Dalam pernyataan video yang beredar luas di media sosial, Kepala Staf Umum (Kasum) TPNPB-OPM Mayjen Teryanus Sato mengungkapkan adanya kekacauan koordinasi dan penurunan moral di tubuh organisasi tersebut.  

Teryanus Sato secara terbuka mengakui bahwa banyaknya pimpinan OPM yang tewas dalam kontak senjata dengan aparat keamanan di berbagai wilayah Papua telah menimbulkan ketidakpastian arah perjuangan.  

“Banyak komandan gugur, dan banyak anggota kini kehilangan keyakinan terhadap perintah pusat. Situasi ini membuat kami sulit menjaga kesatuan, ” ujar Teryanus Sato dalam pernyataannya, Rabu (22/10/2025).  

Pernyataan tersebut menjadi sinyal langka dari petinggi OPM yang menunjukkan lemahnya solidaritas di antara para komandan lapangan. Pengakuan ini juga menegaskan adanya krisis kepercayaan di dalam organisasi yang selama ini dikenal tertutup dan keras menjaga rahasia internalnya.  

Menanggapi situasi itu, tokoh masyarakat Paniai, Yulianus Tebai, menilai bahwa gejolak di tubuh OPM merupakan akibat dari perjuangan tanpa arah dan landasan moral yang kabur.  

“Kalau perjuangan mereka benar untuk rakyat, tidak mungkin mereka saling curiga dan pecah belah. Yang mereka perjuangkan bukan kesejahteraan Papua, tapi kepentingan pribadi segelintir orang yang haus kekuasaan, ” tegas Yulianus.  

Ia juga menyoroti bahwa gugurnya para pimpinan OPM bukan hanya kekalahan di medan perang, tetapi juga kegagalan moral.  

“Mereka bukan mati sebagai pahlawan, tapi korban dari pilihan yang salah. Karena menolak negara berarti menolak kedamaian yang seharusnya diperjuangkan bersama, ” tambahnya.  

Sementara itu, Pendeta Markus Waine, tokoh gereja asal Nabire, menilai pengakuan Teryanus Sato merupakan momentum bagi rakyat Papua untuk berpaling dari jalan kekerasan.  

“Kini semakin banyak anggota OPM yang menyerah. Ini tanda rakyat mulai sadar bahwa senjata tidak membawa hasil, hanya kematian dan penderitaan. Sudah waktunya kembali ke jalan damai dan membangun Papua bersama, ” ujarnya.  

Krisis internal yang diakui langsung oleh Kasum TPNPB-OPM ini menandakan goyahnya kekuatan kelompok bersenjata tersebut di berbagai wilayah. Sejumlah pengamat menilai, momen ini dapat menjadi pintu masuk bagi upaya rekonsiliasi yang lebih luas, dengan mendorong dialog dan pembangunan sebagai solusi nyata bagi masa depan Papua.  

(MN/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |