PANIAI - Kehadiran aparat keamanan (Apkam) di Kabupaten Paniai menjadi oase di tengah rasa takut berkepanjangan yang selama ini menghantui masyarakat akibat ulah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Langkah ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa negara hadir untuk melindungi rakyatnya dari ancaman, sekaligus memberikan harapan baru bagi warga yang ingin hidup damai dan terbebas dari teror.
Selama bertahun-tahun, aksi OPM telah meninggalkan jejak keresahan mendalam di Paniai. Intimidasi, pemerasan, hingga serangan terhadap warga sipil bukanlah hal baru bagi masyarakat setempat. Tidak sedikit keluarga yang terpaksa meninggalkan kampung halaman demi menyelamatkan diri. Situasi ini membuat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat kerap terhenti, bahkan anak-anak harus rela absen dari sekolah karena takut akan gangguan kelompok bersenjata.
Kini, dengan ditempatkannya aparat keamanan di sejumlah titik rawan, masyarakat mulai merasakan kembali denyut kehidupan yang lebih tenang. Warga menilai, kehadiran aparat bukanlah bentuk tekanan, melainkan perlindungan yang memang sangat mereka butuhkan untuk dapat kembali menjalani rutinitas seperti berkebun, berdagang, maupun menyekolahkan anak-anak.
Tokoh masyarakat Paniai, Yulianus Gobai, mengungkapkan bahwa masyarakat sudah lama menantikan langkah nyata dari pemerintah untuk menghentikan teror OPM.
“Kami di sini ingin hidup normal, berkebun, berjualan, dan anak-anak bisa sekolah tanpa rasa takut. OPM seringkali mengganggu, sehingga kami merasa lebih aman dengan kehadiran aparat di sekitar kampung kami, ” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Nada serupa disampaikan tokoh adat Paniai, Markus Tebai. Ia menilai bahwa aksi OPM justru berlawanan dengan klaim mereka yang mengatasnamakan perjuangan rakyat Papua.
“Kalau memang berjuang untuk rakyat, mengapa rakyat sendiri yang selalu jadi korban? Kehadiran aparat sangat membantu, karena masyarakat tidak punya kemampuan melawan kelompok bersenjata, ” tegas Markus.
Bagi masyarakat, kehadiran aparat menjadi simbol bahwa negara tidak tinggal diam menghadapi ancaman OPM. Lebih dari itu, penempatan Apkam di Paniai menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga warganya agar tetap bisa hidup dalam suasana aman dan damai.
Di tengah dinamika konflik Papua yang kerap menyisakan luka, suara rakyat semakin jelas terdengar: mereka menginginkan kehidupan normal, jauh dari intimidasi dan kekerasan. Kehadiran aparat di Paniai kini menjadi jawaban atas harapan tersebut, sekaligus bukti bahwa masyarakat lebih membutuhkan perlindungan ketimbang propaganda yang membawa penderitaan.
(APK/ Redaksi (JIS)