Kehangatan Marinir di Pelosok Papua: Menjalin Hati dan Harapan di Tanah Dekai

9 hours ago 4

YAHUKIMO - Di tanah Papua yang kaya akan keindahan alam dan penuh dengan tantangan geografis, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir telah menorehkan kisah yang jauh lebih mendalam daripada sekadar tugas penjagaan. Tepat di Kampung Logpon, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Rabu, 10 September 2025, kehadiran para prajurit tidak hanya terwujud dalam patroli dan operasi militer, tetapi dalam bentuk hubungan manusiawi yang penuh kehangatan, cinta, dan kepedulian.

Saat Pos Logpon menjadi titik pertemuan, para prajurit Marinir menggelar kegiatan komunikasi sosial (komsos) yang begitu menyentuh. Dalam suasana yang jauh dari formalitas, keakraban langsung tercipta. Para prajurit berbagi tawa dan cerita dengan masyarakat, sekaligus memberikan bantuan berupa pakaian dan sembako. Tidak ada hiruk-pikuk senjata, hanya senyum tulus dan solidaritas yang mengalir di antara prajurit dan warga setempat.

Kegiatan sederhana ini memiliki makna yang sangat dalam, terutama bagi warga Kampung Logpon yang telah lama merindukan perhatian dari pemerintah. Bagi mereka, bantuan yang diterima bukan hanya soal materi, tetapi juga menjadi simbol nyata bahwa mereka tidak pernah dilupakan, bahwa negara hadir di tengah-tengah mereka. Raut wajah lelah prajurit yang semula tampak tegang karena tugas, seakan sirna saat melihat kebahagiaan yang terpancar dari mata warga, terutama anak-anak yang menerima bantuan.

"Kami sangat senang dengan kehadiran Satgas Marinir. Mereka bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga selalu ada di tengah-tengah kami, mendengarkan keluh kesah, dan memberikan bantuan yang sangat kami butuhkan, " ujar Tokoh Masyarakat setempat, dengan suara penuh haru.

Komitmen TNI untuk Merangkul Rakyat Papua

Komandan Satgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas biasa. Menurutnya, kegiatan ini adalah bagian dari usaha TNI untuk mempererat hubungan dan menjalin kebersamaan yang kuat dengan masyarakat perbatasan.

"Kami ingin menumbuhkan rasa kebersamaan yang kokoh antara TNI dan masyarakat. Kami percaya bahwa keamanan dan ketertiban tidak bisa tercipta hanya dengan patroli dan senjata, tetapi harus dibangun dari hati, dari cinta dan kepercayaan yang saling berbalas, " ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Pendekatan Kemanusiaan TNI: Membangun Hati, Merangkul Masyarakat

Tidak hanya di tingkat Satgas, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto juga memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, Mayjen Avianto menekankan bahwa pendekatan TNI di Papua lebih dari sekadar misi militer, melainkan juga operasi kemanusiaan.

"Misi kami bukan hanya sekadar operasi militer, tetapi juga operasi kemanusiaan. Kami tidak hanya hadir untuk menjaga wilayah, tetapi juga untuk membangun hati dan merangkul masyarakat. Apa yang dilakukan oleh prajurit di Logpon adalah cerminan dari filosofi operasi TNI di Papua: merangkul, bukan memisahkan, " tegasnya.

Mayjen Avianto melanjutkan, TNI di Papua adalah bagian dari anak bangsa yang mengabdi dengan tulus, memastikan saudara-saudara kita yang ada di perbatasan tidak merasa sendiri. Menurutnya, hubungan yang harmonis antara TNI dan masyarakat adalah modal utama dalam menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

"Kekuatan terbesar kami adalah persatuan, bukan sekadar senjata. Kami adalah bagian dari masyarakat Papua, dan bersama mereka, kami akan menciptakan masa depan yang lebih baik, " ujar Mayjen Avianto.

Harapan Baru di Tanah Dekai

Kegiatan komsos di Kampung Logpon menciptakan harapan baru di tanah Dekai. Di balik tantangan medan yang berat dan berbagai persoalan sosial yang masih dihadapi masyarakat, TNI telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya hadir untuk menjaga kedaulatan negara, tetapi juga untuk merawat kedamaian, membangun kepercayaan, dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Keberadaan Satgas Pamtas Yonif 1 Marinir, dengan pendekatan humanis mereka, telah membawa angin segar bagi masyarakat yang selama ini terisolasi dari pusat pemerintahan dan pembangunan. Melalui interaksi yang penuh kehangatan dan kepedulian, mereka menanamkan rasa kebersamaan dan saling percaya, yang pada akhirnya menjadi pondasi kuat untuk menciptakan Papua yang damai dan sejahtera.

Dengan misi mulia ini, TNI telah membuktikan bahwa kekuatan mereka tidak hanya terletak pada senjata, tetapi pada hati yang tulus untuk melayani dan melindungi rakyat, dari ujung timur Indonesia ini hingga seluruh penjuru negeri.

Akhir Kata: TNI di Papua, Simbol Kehangatan dan Persatuan

Kehadiran TNI di Papua adalah kehadiran negara yang sesungguhnya. Keberadaan mereka bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk merangkul dan menguatkan ikatan sosial yang selama ini mungkin terabaikan. Melalui berbagai kegiatan kemanusiaan seperti ini, TNI tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat Papua, menjadi simbol kehangatan dan harapan baru di tanah Dekai.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |