Kemendikdasmen Perkuat STEM, Ciptakan Generasi Unggul Era Digital

2 hours ago 1

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui peluncuran panduan komprehensif dan koleksi buku hasil kurasi, Kemendikdasmen berupaya memperkuat implementasi pendekatan pembelajaran Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menekankan betapa krusialnya penguasaan bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam membentuk generasi penerus yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan bersaing di kancah global di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

"Sains adalah satu hal yang sangat penting, karena kalau kita melihat arah masyarakat ke depan adalah masyarakat yang teknokratis, masyarakat yang tidak hanya semakin terkoneksi dan melek teknologi, tapi masyarakat yang masa depannya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam bidang-bidang teknologi, " ujar Mendikdasmen Mu'ti dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis di Jakarta pada Rabu (24/09/2025).

Beliau menambahkan bahwa masyarakat teknokratis bukanlah konsep asing, melainkan sebuah realitas yang perlu dipersiapkan sejak dini. Persiapan ini dimulai dari pembangunan fondasi masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based society) dan penguatan kapabilitas generasi muda dalam bidang STEM, sehingga pengenalan STEM sejak usia dini menjadi sangat esensial.

Lebih lanjut, Mu'ti menggarisbawahi bahwa sains merupakan bagian integral dari prioritas Presiden dalam mewujudkan Asta Cita keempat, yaitu membangun sumber daya manusia yang kuat melalui pendidikan, sains, dan teknologi.

"Belajar sains itu bukan sekadar mempelajari teori dan mempelajari berbagai konsep, tapi juga mendekatkan murid kita ini dengan kesadaran transendental, dengan pembentukan karakter dan juga proses-proses lain yang membawa mereka (siswa) pada kehidupan yang sederhana, kehidupan yang menjadikan mereka sebagai saintis itu tidak hanya baik secara pribadi tapi juga menimbulkan kebaikan dalam kehidupan di masyarakat di mana mereka berada, " imbuhnya, menggambarkan kedalaman makna belajar sains.

Menjawab tantangan implementasi pendidikan STEM, Kemendikdasmen meluncurkan Panduan Pembelajaran STEM dan Buku-Buku Interaktif Bermuatan STEM. Inisiatif ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, yang bertujuan menyediakan sumber daya pembelajaran yang relevan dan mudah diakses oleh para pendidik maupun peserta didik.

Melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, upaya konkret ini menghasilkan Panduan Pembelajaran STEM serta melakukan kurasi terhadap 109 judul buku STEM. Koleksi ini mencakup Buku Teks Utama (BTU) dan Buku Nonteks (BNT), yang semuanya kini tersedia dalam format digital.

Seluruh materi pembelajaran STEM tersebut dapat diakses secara terbuka dan gratis melalui laman https://buku.kemendikdasmen.go.id/buku-stem.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BSKAP Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menyatakan keyakinannya bahwa panduan dan buku kurasi ini akan memperkuat implementasi STEM di seluruh jenjang pendidikan.

Toni menambahkan, inisiatif ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan literasi guru, murid, dan masyarakat luas. Pemanfaatan Sumber Informasi Belajar (SIBI) sebagai sumber belajar yang edukatif dan inspiratif menjadi kunci untuk memenuhi tuntutan pembelajaran masa kini.

"Rilisnya panduan dan buku hasil kurasi pendukung pembelajaran STEM diharapkan juga menjadi langkah yang signifikan di dalam memperkuat implementasi pembelajaran STEM di seluruh satuan pendidikan. Kegiatan ini sekaligus merupakan wujud dari dukungan pemerintah pusat melalui peningkatan literasi guru, murid, dan masyarakat luas melalui pemanfaatan SIBI sebagai sumber belajar dan bacaan yang edukatif, " jelas Toni Toharudin. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |