JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) tampil gemilang dalam survei terbaru yang digelar lembaga riset IndoStrategi. Dalam evaluasi kinerja satu tahun Kabinet Merah Putih, Kemlu RI berhasil menduduki peringkat kedua, sebuah pencapaian yang patut dibanggakan.
Hasil riset kualitatif IndoStrategi, yang dirilis di Jakarta pada Jumat (17/10/2025), menempatkan Kemlu RI di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam skala penilaian 0-5. Menteri Luar Negeri, Sugiono, memimpin kementerian ini meraih skor impresif.
Para narasumber riset mengapresiasi kepemimpinan Sugiono yang dinilai berhasil menggerakkan diplomasi bebas aktif, sehingga meningkatkan pamor Indonesia di panggung internasional. Tiga aspek krusial yang menjadi sorotan adalah keberhasilan Indonesia bergabung dengan BRICS, terjaganya stabilitas diplomasi di kancah global, serta upaya perlindungan warga negara Indonesia yang semakin efektif melalui platform digital.
Tak berhenti di situ, responden juga memberikan masukan konstruktif. Mereka mendorong agar diplomasi ekonomi diperkuat dan perlindungan WNI di luar negeri ditingkatkan. Selain itu, penjenamaan ulang citra diplomasi Indonesia di kawasan Global South juga diusulkan agar lebih relevan dengan dinamika zaman.
Sugiono sendiri telah menorehkan jejak signifikan. Kehadirannya di KTT BRICS di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024, menjadi tonggak penting dalam menyatakan niat Indonesia untuk bergabung. Buah manisnya, Indonesia resmi menjadi anggota pada Januari 2025.
Beliau juga tak henti menyuarakan kemerdekaan Palestina di forum-forum multilateral. Kepemimpinannya terbukti membuat suara Indonesia semakin lantang dalam memperjuangkan isu kemanusiaan tersebut.
Sebuah terobosan diplomatik terjadi dengan kunjungan Sugiono ke Korea Utara untuk mempererat kerja sama. Ini adalah kunjungan pertama Menteri Luar Negeri RI ke negara tersebut dalam kurun waktu 12 tahun.
Dalam aspek perlindungan WNI, Bapak Sugiono menunjukkan kinerja luar biasa. Lebih dari 500 korban online scamming berhasil dipulangkan dari Myawaddi, Myanmar, pada Maret 2025. Tak hanya itu, kepulangan WNI dari Teheran, Iran, saat konflik dengan Israel memanas, juga difasilitasi dengan cepat.
Survei IndoStrategi melibatkan 424 narasumber dari 34 provinsi, mayoritas berpendidikan sarjana ke atas dan memiliki pekerjaan tetap. Riset ini berlangsung dari September hingga pertengahan Oktober 2025.
Secara keseluruhan, Kabinet Merah Putih meraih skor rata-rata 3, 07 dari skala 0-5, yang dikategorikan sebagai kinerja sedang. Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman, menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran masih dalam tahap konsolidasi.
"Publik perlu memberi kesempatan pada pemerintahan Prabowo-Gibran untuk berkonsolidasi dan berkoordinasi, mengingat jumlah anggota kabinet yang besar, " ujar Ali Noer Zaman, Jumat (17/10/2025).
Beliau berharap pada tahun kedua, janji-janji kampanye pemerintahan ini akan mulai terlihat wujud nyatanya.
Riset ini juga merinci 10 kementerian dengan skor tertinggi, di antaranya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (3, 35), Kementerian Luar Negeri (3, 32), Kementerian Agama (3, 26), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (3, 22), serta Kementerian Pertanian (3, 21).
Kementerian Keuangan mencatat skor 3, 15, disusul Kementerian Dalam Negeri (3, 14), Kementerian Pertahanan (3, 13), serta Kementerian Kehutanan dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi yang sama-sama meraih 3, 08. (PERS)