Padang — Langkah Bank Nagari yang memilih untuk belum melaksanakan Initial Public Offering (IPO) hingga tahun 2027 dinilai sebagai keputusan yang bijak dan realistis. Keputusan ini menunjukkan strategi kehati-hatian serta fokus pada penguatan internal sebelum melangkah ke pasar modal.
Pengamat ekonomi, Hazihratun Khutsiyah, menyebutkan bahwa IPO bukan sekadar proses menjual saham ke publik, tetapi juga menuntut kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari permodalan yang kuat, sistem tata kelola yang transparan, hingga kemampuan bersaing di pasar terbuka.
“Karena status Bank Nagari saat ini masih sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan mayoritas kepemilikan pemerintah daerah, keputusan untuk memperkuat fondasi internal terlebih dahulu merupakan langkah yang logis dan strategis, ” ujarnya kepada awak media via WhatsApp pada Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, secara kinerja, Bank Nagari telah memiliki modal yang solid dan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan / NPL) yang rendah. Namun, penguatan dana murah (Current Account Saving Account / CASA) dan pertumbuhan kredit yang stabil tetap harus menjadi perhatian utama agar siap bersaing di pasar modal kelak.
“Keputusan ini mencerminkan visi jangka panjang agar Bank Nagari tidak hanya tangguh di tingkat daerah, tetapi juga mampu berkompetisi secara nasional saat IPO nanti, ” tambahnya.
Lebih lanjut, Hazihratun menilai bahwa proses menuju IPO membutuhkan kebijakan yang terarah dan bertahap. Langkah ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa karena menyangkut kesiapan dari sisi keuangan, operasional, maupun tata kelola.
“Bank Nagari perlu memperkuat struktur permodalan, sebab modal yang kuat menjadi daya tarik utama bagi investor. Selain itu, penguatan tata kelola juga sangat penting karena saat menjadi perusahaan terbuka, Bank Nagari harus siap dengan transparansi laporan keuangan serta kepatuhan terhadap regulasi pasar modal, ” jelasnya.
Dengan arah kebijakan yang hati-hati dan fokus pada penguatan internal, Hazihratun optimistis Bank Nagari akan mampu tampil lebih matang dan berdaya saing ketika akhirnya melangkah ke bursa saham pada waktu yang tepat.
(**)