Kilau Tondong Tallasa: Potensi Emas Pangkep yang Kian Meredup

3 hours ago 1

PANGKEP SULSEL - Tondong Tallasa, sebuah kecamatan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, sempat menjadi sorotan setelah ditemukannya potensi kandungan emas di wilayah tersebut. Penemuan ini memicu harapan besar akan munculnya sektor tambang rakyat yang mampu menggerakkan ekonomi lokal.

Pada tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Pangkep mengumumkan bahwa wilayah Tondong Tallasa mengandung emas. Pengumuman tersebut membuka babak baru dalam sejarah daerah ini, dengan dimulainya tahap eksplorasi oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.

Seiring waktu, aktivitas penambangan mulai marak dilakukan oleh masyarakat. Di area Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, para penduduk lokal memanfaatkan alat sederhana untuk mendulang emas di sepanjang sungai dan lereng-lereng bukit.

Puncak kejayaan tambang rakyat terjadi beberapa tahun setelah pengumuman resmi tersebut. Sungai-sungai di Tondong Tallasa ramai dipenuhi oleh warga yang mencari butiran emas dengan harapan memperoleh penghasilan tambahan yang signifikan.

Penelitian geologi yang dilakukan oleh para ahli mengungkap bahwa emas di Tondong Tallasa berjenis endapan plaser. Endapan ini ditemukan mengandung berbagai mineral seperti kuarsa, plagioklas, biotit, dan piroksen. Kehadiran mineral-mineral ini mengindikasikan adanya sistem mineralisasi epitermal yang menjadi sumber emas.

Tak hanya emas, di sepanjang aliran sungai juga ditemukan mineral lain seperti pirit dan perak. Kehadiran mineral ini memperkuat dugaan bahwa kawasan Tondong Tallasa memiliki potensi tambang yang belum sepenuhnya tergali.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas penambangan mulai menurun drastis. Banyak masyarakat yang dahulu menggantungkan hidup dari mendulang emas kini beralih profesi. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari menipisnya kandungan emas di permukaan hingga kendala teknis dalam pengolahan.

Seorang warga setempat mengungkapkan bahwa kondisi sungai saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu. “Dulu sungai ini penuh orang setiap hari. Sekarang, sudah sepi. Tidak seperti dulu, ” ujarnya.

Meskipun kondisi saat ini tampak surut, potensi emas Tondong Tallasa belum sepenuhnya tertutup. Banyak kalangan meyakini bahwa masih terdapat kandungan emas di lapisan yang lebih dalam, yang memerlukan teknologi dan investasi lebih lanjut untuk menggalinya.

Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah daerah maupun investor mengenai langkah eksplorasi lanjutan. Ketidakjelasan ini membuat masyarakat hanya bisa menunggu atau mencoba peruntungan di sektor lain.

Potensi tambang emas di Tondong Tallasa semestinya menjadi peluang besar untuk pembangunan daerah. Dengan pendekatan yang tepat dan keberpihakan kepada masyarakat, sektor ini bisa bangkit kembali secara berkelanjutan.

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya berhenti pada eksplorasi awal, tetapi juga mendorong kajian mendalam, memberikan pelatihan kepada masyarakat, serta membuka peluang kerja sama dengan investor yang berpihak kepada kepentingan lokal.

Kilau emas Tondong Tallasa mungkin tengah meredup, namun bukan berarti padam. Dengan strategi yang tepat, daerah ini bisa kembali bersinar dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |