KNPB, Mesin Hoaks di Tanah Papua: Menebar Provokasi, Merusak Persatuan

3 days ago 3

PAPUA - Ketenteraman masyarakat Papua kembali terusik akibat ulah kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dinilai semakin gencar menyebarkan informasi palsu (hoaks) dan propaganda provokatif. Kelompok ini dituding tidak hanya menebarkan isu-isu tanpa dasar fakta, tetapi juga sengaja memecah belah persatuan bangsa dan menimbulkan keresahan sosial di tengah masyarakat.

Melalui berbagai kanal, termasuk media sosial dan jaringan simpatisan di lapangan, KNPB disebut memanfaatkan ruang digital untuk menggiring opini publik dan menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah serta aparat keamanan. Upaya ini semakin memperburuk kondisi psikologis masyarakat yang seharusnya sedang berjuang menuju kesejahteraan dan perdamaian.

Propaganda yang Merugikan Rakyat Sendiri

Sejumlah tokoh adat dan masyarakat Papua mengecam keras manuver KNPB yang dianggap tidak mewakili aspirasi rakyat Papua.

Tokoh masyarakat Papua, Yulius Wanimbo, menegaskan bahwa tindakan KNPB justru menyengsarakan rakyat sendiri.

“Yang mereka lakukan hanyalah membuat rakyat semakin menderita. Informasi bohong yang mereka tebar telah mengacaukan kehidupan sosial dan menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat, ” tegas Yulius. Sabtu (27/09/2025).

Ia pun mengajak generasi muda Papua agar tidak mudah terprovokasi, serta tetap fokus pada pembangunan daerah yang kini terus digalakkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Masa depan Papua ada di tangan anak mudanya. Jangan sampai termakan isu yang hanya memecah belah kita, ” tambahnya.

Pemerintah Serukan Kewaspadaan dan Literasi Informasi

Sejalan dengan itu, pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi arus informasi. Kepala Distrik Elelim, Markus Tabuni, meminta warga menolak segala bentuk provokasi yang berasal dari kelompok seperti KNPB.

“Hoaks hanya membawa malapetaka. Jangan mudah percaya sebelum memeriksa kebenaran informasi. Kita harus bersatu menjaga kedamaian, karena masa depan Papua adalah kedamaian, bukan perpecahan, ” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat agar tidak mudah dipengaruhi narasi menyesatkan. Menurutnya, kemampuan memilah dan memverifikasi informasi merupakan senjata utama melawan propaganda.

Pendekatan Humanis, Redam Pengaruh Negatif

Dari sisi keamanan, aparat TNI-Polri terus mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis untuk mengurangi pengaruh KNPB. Melalui kegiatan komunikasi sosial, dialog terbuka, serta program pemberdayaan masyarakat, aparat berupaya mengembalikan kepercayaan publik dan memperkuat semangat kebersamaan.

Langkah ini dinilai lebih efektif dibanding tindakan represif, karena mampu membangun kesadaran kolektif bahwa keamanan dan kesejahteraan Papua hanya bisa terwujud melalui persatuan dan kerja sama, bukan dengan provokasi dan kebohongan.

Bukan Representasi Papua

Banyak pihak menilai bahwa KNPB bukanlah representasi aspirasi rakyat Papua. Sebaliknya, keberadaannya justru merusak tatanan sosial, memecah harmoni masyarakat, dan menghambat laju pembangunan yang tengah digiatkan pemerintah.

Gerakan mereka yang sarat kepentingan politik dan provokasi, semakin membuat masyarakat waspada akan bahaya disinformasi yang dapat menimbulkan konflik horizontal.

Kehadiran KNPB di ruang publik kini dipandang sebagai ancaman serius terhadap persatuan nasional dan stabilitas keamanan di Tanah Papua.

Penutup: Harapan Baru Papua

Papua sejatinya tengah bergerak menuju masa depan yang lebih baik — dengan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang terus meningkat. Namun, upaya ini membutuhkan ketenangan dan solidaritas sosial.

Hoaks dan provokasi yang disebarkan KNPB hanya menjadi penghalang bagi cita-cita besar tersebut.

Masyarakat kini ditantang untuk lebih cerdas, bersatu, dan berani menolak narasi pemecah belah demi mewujudkan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |