KOMPOL GILANG AKBAR TEKANKAN STRATEGI “PATROLI PRESISI” SEBAGAI LANGKAH EFEKTIF TEKAN KEJAHATAN JALANAN DI KARAWANG

4 weeks ago 12

Polres Karawang -  Dalam pandangan Kompol Gilang Akbar, S.I.K., peserta Sespimmen Polri Dikreg ke-65 Gelombang 2 T.A. 2025, kejahatan jalanan seperti pencurian kendaraan bermotor, penjambretan, balap liar, dan aksi premanisme merupakan ancaman nyata terhadap rasa aman masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Karawang yang memiliki tingkat mobilitas tinggi dan perkembangan wilayah yang pesat.

Sebagai putra daerah Karawang yang pernah mengabdi di wilayah tersebut, Kompol Gilang memahami betul dinamika kejahatan jalanan di lapangan. Ia menegaskan bahwa penanganan kejahatan tidak bisa hanya bersifat reaktif, melainkan harus prediktif, responsif, dan berbasis data agar langkah kepolisian menjadi lebih tepat sasaran dan efektif.

“Kejahatan jalanan terjadi cepat, acak, dan seringkali tidak terduga. Karena itu, diperlukan strategi patroli yang presisi — artinya patroli yang berbasis analisis data, waktu, dan lokasi yang akurat — agar aparat bisa hadir di tempat dan waktu yang tepat sebelum kejahatan terjadi, ” ungkap Kompol Gilang dalam gagasan ilmiahnya.

Konsep yang diusungnya, yakni Patroli Presisi, merupakan bentuk pengembangan dari patroli konvensional yang menekankan tiga prinsip utama: Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Presisi). Pendekatan ini mengedepankan pemetaan wilayah rawan dan analisis pola kejahatan berdasarkan laporan masyarakat, hasil intelijen, serta rekam data kejadian.

Dengan sistem ini, rute dan jadwal patroli disusun berdasarkan tren kejahatan, seperti meningkatnya kasus penjambretan di area tertentu atau maraknya balap liar pada jam-jam malam di jalur lintas Karawang. Petugas pun dapat mengoptimalkan sumber daya dengan mengerahkan personel di lokasi yang paling berisiko tinggi.

Selain patroli mobile menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, Kompol Gilang juga menekankan pentingnya patroli dialogis, yaitu pendekatan humanis di mana petugas berinteraksi langsung dengan masyarakat. Dalam kegiatan ini, polisi tidak sekadar berkeliling, tetapi juga mendengarkan keluhan warga, memberikan himbauan kamtibmas, serta mengumpulkan informasi yang dapat membantu mendeteksi potensi gangguan sejak dini.

Menurutnya, pendekatan dialogis adalah kunci membangun kepercayaan publik terhadap Polri. “Ketika masyarakat merasa dekat dan percaya pada aparat, mereka tidak ragu memberikan informasi penting yang justru bisa menjadi kunci dalam mencegah kejahatan, ” jelasnya.

Kompol Gilang juga mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti CCTV dan aplikasi pelaporan masyarakat berbasis real-time untuk meningkatkan respons cepat. Dengan dukungan sistem pengawasan dan komunikasi publik, polisi dapat bergerak lebih sigap menindak laporan sebelum pelaku melarikan diri.

Hasil nyata dari penerapan konsep Patroli Presisi ini, lanjutnya, dapat terlihat dari menurunnya angka kejahatan jalanan dan meningkatnya rasa aman masyarakat. Pendekatan ini dinilai efektif karena menggabungkan kecerdasan analitik, kesiapan personel, dan partisipasi aktif masyarakat.

Di akhir pemikirannya, Kompol Gilang menegaskan bahwa keberhasilan menjaga keamanan bukan semata karena jumlah personel, tetapi karena strategi yang tepat, dukungan masyarakat, dan kemampuan adaptif aparat terhadap perubahan lingkungan sosial.

“Karawang adalah wilayah yang dinamis. Dengan konsep Patroli Presisi, Polri dapat memastikan bahwa rasa aman bukan hanya slogan, tetapi benar-benar dirasakan masyarakat di jalan-jalan Karawang, ” tutup Kompol Gilang Akbar.(Lex)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |